Sabtu, 26 April 2014

Sayangilah bumi

Sayangilah bumi. J
Oleh : Fadhila

Bumi adalah salah satu planet di dalam sistem tata surya di alam semesta. Bumi adalah satu-satunya planet yang dengan segala keistimewaannya cocok bagi kehidupan makhluk hidup. Jika dibandingkan dengan planet lain, semakin jelas bahwa bumi secara khusus dirancang bagi manusia. Air, misalnya, adalah senyawa yang sangat sulit ditemukan di planet lain. Dalam tata surya kita, air berwujud cair hanya ditemukan di bumi. Terlebih lagi, 70% permukaan bumi tertutup oleh air. Jutaan jenis makhluk hidup di bumi juga hidup di air.  Tuhan memang telah sengaja menciptakan planet ini untuk umat manusia agar dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Akan tetapi, ibarat manusia yang telah tua, planet kita, bumi pun telah renta dan sakit-sakitan. Bumi kita semakin rusak akibat ulah manusia yang tidak bertanggung jawab.
Salah satu isu yang sering diangkat dewasa ini adalah global warming / pemanasan global dan juga efek rumah kaca. Global warming adalah peningkatan suhu bumi dikarenakan berbagai faktor, salah satunya adalah polusi udara yang berasal dari asap kendaraan bermotor seperti mobil, truk, jet, pesawat terbang dan kendaraan berbahan bakar fosil lainnya, asap pabrik, maupun asap kebakaran hutan. Akibatnya, suhu bumi menjadi meningkat dan menyebabkan es - es di kutub utara maupun selatan mencair dan membanjiri daratan.  Semua polusi diatas menyebabkan gangguan pernafasan bagi manusia. Polusi udara sangat berbahaya bagi makhluk hidup. Polusi udara terjadi ketika udara berisi gas, debu, asap atau bau busuk dalam jumlah yang berbahaya. Hal ini sangat berbahaya bagi kesehatan atau kenyamanan umat manusia dan makhluk hidup  lainnya. Ditambah lagi ulah manusia yang menggunakan zat-zat berbahaya seperti CFC pada pendingin makanan (kulkas / freezer) maupun pada pendingin ruangan (air conditioner / AC) menyebabkan berlubangnya lapisan ozon yang berada di atmosfer, padahal keberadaan ozon itu sendiri sangat penting adanya karena ozon melindungi kita dari bahaya sinar UV matahari yang dapat menyebabkan kanker kulit, mata katarak, dan juga infeksi. Dengan semakin melebarnya lubang, ozon sinar matahari yang berbahaya akan masuk begitu saja ke bumi. Imbasnya juga mengena pada tumbuhan dan hewan yang dapat mati karena kepanasan. Penggunaan zat pemberantas hama kimia seperti pestisida, insektisida, herbisida dll juga dapat menyebabkan polusi udara. Polusi udara menyebabkan kerusakan lingkungan. Rusaknya hasil panen, turunnya hujan asam yang merusak tanaman, merusak bangunan dan menyebabkan besi-besi semakin cepat berkarat dan fenomena-fenomena lainnya.  Jadi, polusi udara ini dapat menyebabkan masalah global yang dalam penyelesaiannya membutuhkan kerjasama dari seluruh negara-negara di dunia.
Berbicara mengenai global warming, kita tidak bisa terlepas pada keberadaan hutan. Keberadaan hutan sebagai paru-paru dunia juga semakin memprihatinkan. Hutan sangat bermanfaat bagi manusia dan juga sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup. Pohon-pohon yang ada dalam hutan menghasilkan oksigen dari proses fotosintesis yang digunakan manusia untuk respirasi. Hutan merupakan salah satu sember daya alam yang kaya akan hasil alamnya. Hutan selain dapat digunakan sebagai penyaring alami dari banyaknya polusi udara yang menyebabkan isu global warming yang berbahaya bagi makhluk hidup, juga berguna bagi makhluk hidup di sekitar hutan tersebut.  Hutan dapat mengikat polusi udara yang berisi gas karbondioksida untuk fotosintesis sehingga udara bisa menjadi bersih. Mereka yang tinggal di sekitar hutan dapat memanfaatkan segala hasil hutan dan menikmati hasilnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Nah, pemanfaatan segala hasil hutan ini yang sering kali keliru. Hasil hutan dimanfaatkan sedemikian rupa, sehingga membuat manusia lupa, lupa bagaimana berterimakasih pada hutan. Lupa bagaimana melestarikan dan menjaga apa saja yang ada dalam hutan supaya dapat dimanfaatkan lagi di masa depan. Bukan hanya mengambil dan memanfaatkan hasil hutan lalu pergi begitu saja tanpa adanya tindak lanjut menjaga dan melestarikan serta merawat hutan tersebut. Dewasa ini, semakin marak aksi-aksi membabi buta merusak hutan dengan cara mengambil hasilnya secara besar-besaran, tanpa memikirkan akibatnya telah menjadi suatu masalah besar bagi negara kita.  Apalagi, jika di dalam hutan tersebut berisi flora dan fauna indonesia yang cukup langka. Hal ini tentunya sangat merugikan banyak pihak. Hewan-hewan tersebut akan lari ke pemukiman warga di sekitar gunung karna tempat tinggal mereka yang telah rusak. Karena, selama ini hewan-hewan tersebut tinggal di hutan karena keadaan alamnya yang masih alami dan cocok untuk mereka hidup. Akan tetapi, kedamaian hidup mereka mulai terusik oleh tangan-tangan jahil manusia yang dengan sembarangan merusak rumah mereka. Jadi, masyarakat sekitar hutanlah yang menerima dampak secara langsung. Kerusakan hutan selain mengakibatkan banyaknya bencana alam seperti banjir dan tanah longsor serta lebih jauhnya dapat mengakibatkan global warming itu juga dapat merusak habitat binatang yang tinggal di dalam hutan tersebut. Karena, salah satu fungsi hutan adalah untuk mencegah bencana banjir dan tanah longsor. Pohon yang ada di hutan mempunyai akar-akar yang kuat dan cukup (daya tampungnya) untuk mencegah bencana-bencana tersebut karena air hujan diserap oleh si akar tersebut, lalu disimpannyalah ke dalam air bawah tanah / aquifer. Maka dari itu, pemerintah hendaknya mengatur kembali perundang-undangan tentang perlindungan hutan, hasil alamnya serta binatang-binatang di dalamnya dengan lebih tegas. Tidak hanya itu, pengadaan penanaman hutan kembali / reboisasi hutan adalah salah satu cara yang cukup efektif dan efisien guna tetap menjaga kelestarian si hutan tersebut. Hal ini tentunya akan menjadi efektif dan efisien jika terjadi kerjasama yang baik dari berbagai pihak yang bersangkutan. Dan juga perlu adanya badan pengawas untuk mengawasi dan menjaga kelestarian hutan. Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dari tangan-tangan jahil yang merusak hutan. Jadi, mari kita galakkan program “reboisasi hutan” sekarang juga, demi masa depan anak cucu kita dan juga bumi kita tercinta.
Kerusakan bumi juga diakibatkan oleh adanya polusi tanah, tanah telah tercemar dengan adanya sampah plastik yang sulit diuraikan dalam tanah. Butuh waktu sekitar 500 juta tahun untuk menguraikannya.  Sehingga sampah-sampah ini dapat membuat tanah menjadi tidak subur. Apalagi jika sampah-sampah ini dibuang sembarangan di sungai / selokan. Tentunya akan menyumbat aliran air dan dapat menyebabkan banjir jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Adanya penanaman satu jenis tanaman saja oleh para petani juga dapat menyebabkan rusaknya tanah. Tanah kehilangan salah satu unsur haranya sehingga menyebabkan tanahnya menjadi tidak subur lagi dan dibutuhkan waktu minimal 25 tahun untuk mengembalikannya seperti sedia kala. Ditambah lagi, tanah pertanian  di wilayah kota kecil juga semakin sempit dewasa ini,  karna lahan pertanian dijadikan perumahan. Jadi, jangan salahkan tomcat - tomcat yang dulu sempat menyerang manusia di beberapa daerah di Indonesia karna habitatnya (sawah,red) telah dirusak oleh manusia. Apalagi lahan pertanian di ibukota yang kini kian memprihatinkan karna dijadikan lahan untuk pabrik yang dalam mendirikannya tanpa memperhatikan aspek lingkungan. Limbah-limbah cair dibuang begitu saja melalui sungai-sungai terdekat tanpa diproses terlebih dahulu. Tentunya ini akan mematikan habitat makhluk hidup yang ada dalam ekosistem itu. Jika kita lihat ibukota kita tercinta, memang seperti itu adanya. Bahkan bantaran sungai yang seharusnya menjadi jalan bagi air juga dibangun rumah-rumah kumuh milik warga perantauan.
Berdasarkan cerita-cerita saya di atas, sudah saatnya kita sebagai generasi muda untuk unjuk gigi menyelamatkan bumi kita tercinta. Hal ini dapat kita mulai dari hal kecil, diantaranya:
-    Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dan beralih ke kendaraan massal atau akan lebih baik lagi jika dapat menggunakan sepeda / berjalan kaki.
-    Jika kita tidak dapat melakukan hal di atas. Seyogyanya kita dapat menghemat penggunaan bahan bakar fosil, gunakanlah kendaraan yang tidak terlalu banyak membutuhkan bahan bakar, irit juga ramah lingkungan (tidak mengandung Pb / timbal yang bersifat toxic). Bagi anda orang yang mampu, gunakanlah pertamax sebagai pengganti premium. Karena, pertamax mempunyai bilangan oktan yang tinggi yang menjadikan tenaga mesin lebih besar dan kendaraan melaju kencang.
-    Penggunaan bahan bakar alternatif lain selain bahan bakar fosil yang kini semakin berkurang ketersediaannya di bumi seperti bahan bakar tenaga surya, dll.
-    Penggunaan EFI (Electronic Fuel Injection) pada sistem bahan bakar dan penggunaan konverter katalik pada sistem buangan kendaraan.
-    Penormalisasian fungsi sungai seperti sedia kala, seperti yang kini tengah gencar-gencarnya didengungkan pemerintah khususnya jakarta yang merupakan langganan banjir.
-    Menghemat penggunaan listrik. Matikan semua alat listrik jika sudah tidak terpakai.
-    Membuang sampah pada tempatnya, tidak pada sungai apalagi selokan yang merupakan tempat aliran air.
-    Penghijauan, penanaman kembali hutan gundul (reboisasi).
-    Tanamilah lahan-lahan kosong milik anda sendiri dengan tanaman yang berguna, jangan lupa untuk selalu merawatnya. Memangkas daun-daun maupun ranting-ranting yang sudah layu. Menyiramnya setiap hari karena fungsi tumbuhan bagi manusia yang amat penting, tumbuhan merupakan produsen dalam rantai makanan. tumbuhan membantu hewan dan manusia untuk tumbuh, berasal dari mana sayuran dan buah yang kita makan? Jawabannya yaitu dari tumbuhan, tumbuhan menghasilkan buah yang bisa diminum atau dimakan, buah, sangat cocok untuk hidangan pencuci mulut. Buah bisa di juice atau dimakan langsung tapi harus di cuci dan dikupas lalu bisa langsung dimakan. Tumbuhan bisa berguna untuk hewan dan manusia, contoh beberapa hewan yang pemakan tumbuhan: kambing, sapi, domba, dan masih banyak banyak lagi binatang lainnya yang juga memerlukan tumbuhan untuk hidup. Manusia memerlukan tumbuhan untuk makan. Seperti sayur – sayuran.
-    Melakukan penghematan kertas, karena kertas berasal dari pohon. Jika kita menghambur-hamburkan kertas, berarti kita juga telah membunuh para pohon - pohon pelindung bumi kita sendiri.
-    Mengurangi penggunaan pendingin ruangan dan pendingin makanan yang mengandung CFC.
-    Membawa tas sendiri ketika sedang berbelanja, sehingga mengurangi penggunaan sampah plastik.  
-    Dan masih banyak hal kecil lainnya yang dapat kita lakukan untuk bumi.

Jadi, mari sayangi bumi kita agar tetap lestari. J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar