Sayangilah bumi. J
Oleh : Fadhila
Bumi adalah salah satu
planet di dalam sistem tata surya di alam semesta. Bumi adalah satu-satunya
planet yang dengan segala keistimewaannya cocok bagi kehidupan makhluk hidup.
Jika dibandingkan dengan planet lain, semakin jelas
bahwa bumi secara khusus dirancang bagi manusia. Air, misalnya, adalah senyawa
yang sangat sulit ditemukan di planet lain. Dalam tata surya kita, air berwujud
cair hanya ditemukan di bumi. Terlebih lagi, 70% permukaan bumi tertutup oleh
air. Jutaan jenis makhluk hidup di bumi juga hidup di air. Tuhan memang telah sengaja menciptakan planet
ini untuk umat manusia agar dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Akan tetapi, ibarat
manusia yang telah tua, planet kita, bumi pun telah renta dan sakit-sakitan.
Bumi kita semakin rusak akibat ulah manusia yang tidak bertanggung jawab.
Salah satu isu yang
sering diangkat dewasa ini adalah global warming / pemanasan global dan juga
efek rumah kaca. Global warming adalah peningkatan suhu bumi dikarenakan
berbagai faktor, salah satunya adalah polusi udara yang berasal dari asap
kendaraan bermotor seperti mobil, truk, jet, pesawat terbang dan kendaraan
berbahan bakar fosil lainnya, asap pabrik, maupun asap kebakaran hutan. Akibatnya,
suhu bumi menjadi meningkat dan menyebabkan es - es di kutub utara maupun
selatan mencair dan membanjiri daratan.
Semua polusi diatas menyebabkan gangguan pernafasan bagi manusia. Polusi
udara sangat berbahaya bagi makhluk hidup. Polusi udara terjadi ketika udara
berisi gas, debu, asap atau bau busuk dalam jumlah yang berbahaya. Hal ini
sangat berbahaya bagi kesehatan atau kenyamanan umat manusia dan makhluk
hidup lainnya. Ditambah lagi ulah
manusia yang menggunakan zat-zat berbahaya seperti CFC pada pendingin makanan
(kulkas / freezer) maupun pada pendingin ruangan (air conditioner / AC)
menyebabkan berlubangnya lapisan ozon yang berada di atmosfer, padahal
keberadaan ozon itu sendiri sangat penting adanya karena ozon melindungi kita
dari bahaya sinar UV matahari yang dapat menyebabkan kanker kulit, mata
katarak, dan juga infeksi. Dengan semakin melebarnya lubang, ozon sinar
matahari yang berbahaya akan masuk begitu saja ke bumi. Imbasnya juga mengena
pada tumbuhan dan hewan yang dapat mati karena kepanasan. Penggunaan zat
pemberantas hama kimia seperti pestisida, insektisida, herbisida dll juga dapat
menyebabkan polusi udara. Polusi udara menyebabkan kerusakan lingkungan.
Rusaknya hasil panen, turunnya hujan asam yang merusak tanaman, merusak
bangunan dan menyebabkan besi-besi semakin cepat berkarat dan fenomena-fenomena
lainnya. Jadi, polusi udara ini dapat
menyebabkan masalah global yang dalam penyelesaiannya membutuhkan kerjasama
dari seluruh negara-negara di dunia.
Berbicara mengenai
global warming, kita tidak bisa terlepas pada keberadaan hutan. Keberadaan
hutan sebagai paru-paru dunia juga semakin memprihatinkan. Hutan sangat
bermanfaat bagi manusia dan juga sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup.
Pohon-pohon yang ada dalam hutan menghasilkan oksigen dari proses fotosintesis
yang digunakan manusia untuk respirasi. Hutan merupakan salah satu sember daya
alam yang kaya akan hasil alamnya. Hutan selain dapat digunakan sebagai
penyaring alami dari banyaknya polusi udara yang menyebabkan isu global warming
yang berbahaya bagi makhluk hidup, juga berguna bagi makhluk hidup di sekitar
hutan tersebut. Hutan dapat mengikat
polusi udara yang berisi gas karbondioksida untuk fotosintesis sehingga udara
bisa menjadi bersih. Mereka yang tinggal di sekitar hutan dapat memanfaatkan
segala hasil hutan dan menikmati hasilnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Nah, pemanfaatan segala hasil hutan ini yang sering kali keliru. Hasil hutan
dimanfaatkan sedemikian rupa, sehingga membuat manusia lupa, lupa bagaimana
berterimakasih pada hutan. Lupa bagaimana melestarikan dan menjaga apa saja
yang ada dalam hutan supaya dapat dimanfaatkan lagi di masa depan. Bukan hanya
mengambil dan memanfaatkan hasil hutan lalu pergi begitu saja tanpa adanya
tindak lanjut menjaga dan melestarikan serta merawat hutan tersebut. Dewasa
ini, semakin marak aksi-aksi membabi buta merusak hutan dengan cara mengambil
hasilnya secara besar-besaran, tanpa memikirkan akibatnya telah menjadi suatu
masalah besar bagi negara kita. Apalagi,
jika di dalam hutan tersebut berisi flora dan fauna indonesia yang cukup
langka. Hal ini tentunya sangat merugikan banyak pihak. Hewan-hewan tersebut
akan lari ke pemukiman warga di sekitar gunung karna tempat tinggal mereka yang
telah rusak. Karena, selama ini hewan-hewan tersebut tinggal di hutan karena
keadaan alamnya yang masih alami dan cocok untuk mereka hidup. Akan tetapi,
kedamaian hidup mereka mulai terusik oleh tangan-tangan jahil manusia yang
dengan sembarangan merusak rumah mereka. Jadi, masyarakat sekitar hutanlah yang
menerima dampak secara langsung. Kerusakan hutan selain mengakibatkan banyaknya
bencana alam seperti banjir dan tanah longsor serta lebih jauhnya dapat
mengakibatkan global warming itu juga dapat merusak habitat binatang yang
tinggal di dalam hutan tersebut. Karena, salah satu fungsi hutan adalah untuk mencegah
bencana banjir dan tanah longsor. Pohon yang ada di hutan mempunyai akar-akar
yang kuat dan cukup (daya tampungnya) untuk mencegah bencana-bencana tersebut
karena air hujan diserap oleh si akar tersebut, lalu disimpannyalah ke dalam
air bawah tanah / aquifer. Maka dari itu, pemerintah hendaknya mengatur kembali
perundang-undangan tentang perlindungan hutan, hasil alamnya serta
binatang-binatang di dalamnya dengan lebih tegas. Tidak hanya itu, pengadaan
penanaman hutan kembali / reboisasi hutan adalah salah satu cara yang cukup
efektif dan efisien guna tetap menjaga kelestarian si hutan tersebut. Hal ini
tentunya akan menjadi efektif dan efisien jika terjadi kerjasama yang baik dari
berbagai pihak yang bersangkutan. Dan juga perlu adanya badan pengawas untuk
mengawasi dan menjaga kelestarian hutan. Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang
tidak diinginkan dari tangan-tangan jahil yang merusak hutan. Jadi, mari kita
galakkan program “reboisasi hutan” sekarang juga, demi masa depan anak cucu
kita dan juga bumi kita tercinta.
Kerusakan bumi juga
diakibatkan oleh adanya polusi tanah, tanah telah tercemar dengan adanya sampah
plastik yang sulit diuraikan dalam tanah. Butuh waktu sekitar 500 juta tahun
untuk menguraikannya. Sehingga
sampah-sampah ini dapat membuat tanah menjadi tidak subur. Apalagi jika
sampah-sampah ini dibuang sembarangan di sungai / selokan. Tentunya akan
menyumbat aliran air dan dapat menyebabkan banjir jika terjadi hujan dengan
intensitas tinggi. Adanya penanaman satu jenis tanaman saja oleh para petani
juga dapat menyebabkan rusaknya tanah. Tanah kehilangan salah satu unsur
haranya sehingga menyebabkan tanahnya menjadi tidak subur lagi dan dibutuhkan
waktu minimal 25 tahun untuk mengembalikannya seperti sedia kala. Ditambah
lagi, tanah pertanian di wilayah kota
kecil juga semakin sempit dewasa ini,
karna lahan pertanian dijadikan perumahan. Jadi, jangan salahkan tomcat -
tomcat yang dulu sempat menyerang manusia di beberapa daerah di Indonesia karna
habitatnya (sawah,red) telah dirusak oleh manusia. Apalagi lahan pertanian di
ibukota yang kini kian memprihatinkan karna dijadikan lahan untuk pabrik yang
dalam mendirikannya tanpa memperhatikan aspek lingkungan. Limbah-limbah cair
dibuang begitu saja melalui sungai-sungai terdekat tanpa diproses terlebih
dahulu. Tentunya ini akan mematikan habitat makhluk hidup yang ada dalam
ekosistem itu. Jika kita lihat ibukota kita tercinta, memang seperti itu
adanya. Bahkan bantaran sungai yang seharusnya menjadi jalan bagi air juga
dibangun rumah-rumah kumuh milik warga perantauan.
Berdasarkan
cerita-cerita saya di atas, sudah saatnya kita sebagai generasi muda untuk
unjuk gigi menyelamatkan bumi kita tercinta. Hal ini dapat kita mulai dari hal
kecil, diantaranya:
- Mengurangi
penggunaan kendaraan bermotor dan beralih ke kendaraan massal atau akan lebih
baik lagi jika dapat menggunakan sepeda / berjalan kaki.
- Jika
kita tidak dapat melakukan hal di atas. Seyogyanya kita dapat menghemat penggunaan
bahan bakar fosil, gunakanlah kendaraan yang tidak terlalu banyak membutuhkan
bahan bakar, irit juga ramah lingkungan (tidak mengandung Pb / timbal yang
bersifat toxic). Bagi anda orang yang mampu, gunakanlah pertamax sebagai
pengganti premium. Karena, pertamax mempunyai bilangan oktan yang tinggi yang
menjadikan tenaga mesin lebih besar dan kendaraan melaju kencang.
- Penggunaan
bahan bakar alternatif lain selain bahan bakar fosil yang kini semakin
berkurang ketersediaannya di bumi seperti bahan bakar tenaga surya, dll.
- Penggunaan
EFI (Electronic Fuel Injection) pada sistem bahan bakar dan penggunaan
konverter katalik pada sistem buangan kendaraan.
- Penormalisasian
fungsi sungai seperti sedia kala, seperti yang kini tengah gencar-gencarnya
didengungkan pemerintah khususnya jakarta yang merupakan langganan banjir.
- Menghemat
penggunaan listrik. Matikan semua alat listrik jika sudah tidak terpakai.
- Membuang
sampah pada tempatnya, tidak pada sungai apalagi selokan yang merupakan tempat
aliran air.
- Penghijauan,
penanaman kembali hutan gundul (reboisasi).
- Tanamilah
lahan-lahan kosong milik anda sendiri dengan tanaman yang berguna, jangan lupa
untuk selalu merawatnya. Memangkas daun-daun maupun ranting-ranting yang sudah
layu. Menyiramnya setiap hari karena fungsi tumbuhan bagi manusia yang amat
penting, tumbuhan merupakan produsen dalam rantai makanan. tumbuhan membantu
hewan dan manusia untuk tumbuh, berasal dari mana sayuran dan buah yang kita
makan? Jawabannya yaitu dari tumbuhan, tumbuhan menghasilkan buah yang bisa
diminum atau dimakan, buah, sangat cocok untuk hidangan pencuci mulut. Buah
bisa di juice atau dimakan langsung tapi harus di cuci dan dikupas lalu bisa
langsung dimakan. Tumbuhan bisa berguna untuk hewan dan manusia, contoh
beberapa hewan yang pemakan tumbuhan: kambing, sapi, domba, dan masih banyak
banyak lagi binatang lainnya yang juga memerlukan tumbuhan untuk hidup. Manusia
memerlukan tumbuhan untuk makan. Seperti sayur – sayuran.
- Melakukan
penghematan kertas, karena kertas berasal dari pohon. Jika kita
menghambur-hamburkan kertas, berarti kita juga telah membunuh para pohon -
pohon pelindung bumi kita sendiri.
- Mengurangi
penggunaan pendingin ruangan dan pendingin makanan yang mengandung CFC.
- Membawa
tas sendiri ketika sedang berbelanja, sehingga mengurangi penggunaan sampah
plastik.
- Dan
masih banyak hal kecil lainnya yang dapat kita lakukan untuk bumi.
Jadi, mari sayangi bumi kita agar tetap
lestari. J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar