
![]() |
![]() |
Disusun Oleh :
Fadhilatus Shoimah (08)
Febrian adi saputra (09)
Felisia arum Ratriyantari (10)
Ellen kurniawati setiyani (06)
Erysa ekky meriastuti (07)
SMA
N 1 Rembang
2012
/ 2013
Pengaruh
globalisasi terhadap bangsa indonesia :
Globalisasi
merupakan keterkaitan seluruh bangsa di dunia, baik melalui perdagangan,
teknologi, politik, budaya sehingga tidak ada lagi batas-batas suatu negara.
Globalisasi
adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara
saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan mempengaruhi satu sama lain yang
melintasi batas negara. Globalisasi membawa dampak positif maupun negatif.
Bangsa
indonesia, Seperti hal nya bangsa-bangsa lain, Dalam era globalisasi ini tidak
dapat menghindar dari arus derasnya kompleksitas perubahan (Inovasi) sebagai
akibat canggihnya teknologi informasi, telekomunikasi dan transportasi, tatanan
ekonomi dunia yang mengarah pada pasar bebas, serta tingkat efisiensi dan
kompetisi yang tinggi di berbagai bidang kehidupan.
Globalisasi
adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas
wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang
dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya
sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi
bangsa- bangsa di seluruh dunia. (Menurut Edison A. Jamli
dkk.Kewarganegaraan.2005)
Menurut
pendapat Krsna (Pengaruh Globalisasi Terhadap Pluralisme Kebudayaan Manusia di
Negara Berkembang.internet.public jurnal.september 2005). Sebagai proses,
globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu
dimensi ruang dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat
dalam interaksi dan komunikasi pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di
semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi informasi dan komunikasi
adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, perkembangan
teknologi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan
kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia.Oleh karena itu globalisasi
tidak dapat kita hindari kehadirannya. Kehadiran globalisasi tentunya membawa
pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut
meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh
globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi,
ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan mempengaruhi nilai- nilai
nasionalisme terhadap bangsa.
Munculnya
globalisasi tentunya membawa dampak bagi kehidupan suatu negara termasuk
Indonesia. Dampak globalisasi tersebut meliputi dampak positif dan dampak
negatif di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi,
ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan berdampak kepada nilai- nilai
nasionalisme terhadap bangsa.
Karena tidak
ada batas lagi antar negara, sehingga arus informasi dan teknologi bisa masuk
dengan mudah. Hal ini bisa tercipta karena adanya teknologi canggih seperti
internet, radio, televisi, dan telepon. Semakin banyak penduduk dunia
menggunakan teknologi tersebut semakin banyak informasi yang dapat kita terima
atau berikan.
Bangsa Indonesia merupakan bagian
dari bangsa di dunia. Sebagai bangsa, kita tidak hidup sendiri melainkan hidup
dalam satu kesatuan masyarakat dunia (world society). Kita semua
merupakan makhluk yang ada di bumi. Karena itu, manusia secara alam, sosial,
ekonomi, politik, keamanan, dan budaya tidak dapat saling terpisah melainkan
saling ketergantungan dan mempengaruhi.
Era globalisasi yang merupakan era tatanan kehidupan manusia secara global
telah melibatkan seluruh umat manusia. Secara khusus gelombang globalisasi itu
memasuki tiga arena penting di dalam kehidupan manusia, yaitu arena ekonomi,
arena politik, dan arena budaya.
Jika masyarakat atau bangsa tersebut tidak siap menghadapi
tantangan-tantangan global yang bersifat multidimensi dan tidak dapat
memanfaatkan peluang, maka akan menjadi korban yang tenggelam di tengah-tengah
arus globalisasi.
Indonesia
mendapat dampak akibat dari globalisasi, dampak tersebut bisa berdampak positif
ataupun negatif. Globalisasi bisa berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan
bangsa Indonesia mulai dari budaya, politik, teknologi, kehidupan bermasyarakat
dan sebagainya.
-
Bidang Kehidupan bermasyarakat
·
Siapa yang tak kenal dengan facebook
dan twitter, keduanya merupakan jejaring sosial, di mana tumbuh
masyarakat-masyarakat dunia maya. Mereka, termasuk kita bisa berinteraksi
sosial tanpa harus bertemu langsung dengan orangnya. Dampak positif facebook dan
jejaring sosial lainnya adalah mempermudah kita melakukan interaksi dengan
teman lain yang jauh, mempermudah arus informasi, sehingga kita mengetahui
banyak informasi yang bermanfaat bagi kita. Tapi selain punya dampak positif,
internet juga punya pengaruh negatif. Yaitu kita jadi lupa untuk bersosial
dengan tetangga sebelah.
-
Bidang Pendidikan
·
Dunia pendidikan di Indonesia juga
terpengaruh arus globalisasi. Dampak positif dari globalisasi terhadap dunia
pendidikan di Indonesia adalah semakin banyak guru yang mulai melek teknologi
informasi. Dalam kegiatan proses belajar menagajar, guru sudah mulai
menggunakan teknologi komputer. Guru sudah tidak menggunakan kapur lagi untuk
menulis dan menerangkan di papan tulis. Guru sudah mulai menggunakan proyektor.
Dengan bantuan komputer bahan pelajaran jadi lebih menarik, dengan adanya
animasi dan suara-suara, sehingga membuat siswa menjadi antusias dalam belajar
dan mereka jadi cepat menangkap apa yang diterangkan oleh guru. Dengan
adanya teknologi internet, guru dan siswa bisa dengan gampang menemukan
bahan-bahan pelajaran yang tumpah ruah di dunia internet. Tapi juga adanya
internet bisa berdampak negatif, karena internet yang sangat bebas, jika tidak
diawasi, siswa bisa saja mendapat informasi-informasi yang merusak moral dan
menyesatkan. Perlu adanya bimbingan orang tua dan guru dalam menjelajahi
internet untuk mencari informasi.
-
Bidang
ideologi
·
Berkurangnya tanggung jawab dan rasa
nasionalisme masyarakat indonesia. Ideologi sebagai panutan akan kebenaran
kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi berkurang.
-
Bidang
sosial dan budaya
·
Mempercepat pola kehidupan. Sebagai
contoh : peristiwa di tapanuli, sumatra yang sampai hati membunuh ketua DPR’nya
karena bangsa Indonesia telah kehilangan jati dirinya.
·
era globalisasi membawa beraneka ragam budaya yang
sangat dimungkinkan mempengaruhi pola pikir, tingkah laku, dan sistem nilai
masyarakat suatu negara.
·
Turut serta berpartisipasi dalam
kegiatan sosial internasional, misalnya lewat organisasi PBH dan Palang Merah
Intenrasinal.
·
Menjungjung tinggi pelaksanaan HAM
·
Mengadakan pertukaran pelajar antara
negara
·
Mudahnya nilai-nilai
barat yang masuk baik melalui internet, antene parabola, media televisi, maupun
media cetak yang kadang-kadang ditiru habis-habisan.
Semakin lunturnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian, dan kesetiakawanan sosial sehingga dalam keadaan tertentu hanya ditangani oleh segelintir orang.
Semakin memudarnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara karna dianggap tidak ada hubungannya (sekularisme).
Semakin lunturnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian, dan kesetiakawanan sosial sehingga dalam keadaan tertentu hanya ditangani oleh segelintir orang.
Semakin memudarnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara karna dianggap tidak ada hubungannya (sekularisme).
·
Terjadi ledakan
Informasi. Kemajuan iptek dan
arus komunikasi global yang makin canggih, cepat, dan berkapasitas tinggi.
Laju pertumbuhan dan akumulasi pengetahuan serta
informasi meningkat sangat cepat secara tajam (eksponensial).
·
Semakin bertambah globalnya berbagai
nilai budaya kaum kapitalis dalam masyarakat dunia. Merebaknya gaya berpakaian
barat di negara-negara berkembang. Menjamurnya produksi film dan musik dalam
bentuk kepingan CD/ VCD atau DVD.
·
Keadaaan keseimbangan dalam masyarakat
merupakan keadaan yang diidam-idamkan oleh setiap masyarakat. Dalam keadaan
yang demikian, individu-individu secara psikologis merasakan adanya suatu
ketentraman, sebab tidak ada pertentangan-pertentangan dalam norma-norma dan
nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat. Setiap kali terjadi gangguan
keseimbangan, masyarakat dapat menolak unsur-unsur yang akan membawa perubahan.
Penolakan ini disebabkan masyarakat takut terjadi goyahnya keseimbangan sistem
yang berarti dapat muncul ketidaktentraman.
·
Globalisasi telah banyak mengubah
kebiasaan, bahkan dapat mengubah budaya suatu bangsa. Contoh kecil, misalnya,
adanya perilaku yang menyimpang di dalam masyarakat seperti pergaulan bebas,
yang melanda tidak hanya di kota-kota besar saja, tetapi juga sudah melingkupi
seluruh pelosok desa. Akibatnya banyak terjangkit penyakit seperti HIV yang
banyak ditemukan di Afrika. Akibat serbuan inforamasi yang mudah diakses
keseluruh penjuru dunia, yang dapat mempengaruhi pikiran penonton, pada gilirannya
jika sebuah tayangan yang merusak tadi mempengaruhi sebuah kelompok bangsa,
maka akan menjadi sebuah budaya yang merusak, seperti merokok, narkoba, dan
pergaulan bebas. Tentu saja dampak positifnya seperti gaya hidup meniru orang
barat dalam kedisiplinan, bekerja lebih efektif dan efisien,menghargai waktu,
yang sekarang bahkan menjadi acuan untuk menggunakan waktu yang sebaik mungkin.
-
Bidang
politik
·
Menguatnya paham liberalisme, dan
melemahnya paham komunisme sebagai akibat adanya demokrasi.
·
Menegakkan nilai-nilai demokrasi
·
Memperluas dan meningkatkan hubungan
dan kerja sama internasional
·
Partisipasi aktif dalam percaturan
politik untuk menuju perdamaian dunia
·
Era globalisasi dapat menumbuhkan kesadaran
berdemokrasi yaitu kesadaran hak dan kewajibannya serta kesadaran tanggung
jawab dalam bernegara. Pada masa reformasi, demokrasi telah membawa
perubahan-perubahan yang besar diantaranya pelaksanaan pemilihan umum
legislatif dengan sistem multipartai dan pemilihan presiden dan wakil presiden
secara langsung.
·
Arus globalisasi telah mengembuskan demokratisasi di
banyak negara. Apa yang terjadi di kebanyakan negara berkembang akan
memunculkan sikap dan tindakan anarkis yang dapat memakan banyak korban di
antara sesama. Wawasan kebangsaan semakin terpuruk sehingga dapat menimbulkan
disintegrasi bangsa. Terjadinya gejala disintegrasi ini karena penguasa atau
elit politik dianggap sudah tidak lagi memperhatikan nasib dan kepentingan
rakyat. Sebaliknya, penguasa hanya mementingkan kepentingan diri, keluarga, dan
kelompoknya.
·
Negara tidak lagi dianggap sebagai
pemegang kunci dalam proses pembangunan. Para pengambil kebijakan publik di
negara sedang berkembang mengambil jalan pembangunan untuk mengatasi masalah
sosial dan ekonomi. Timbulnya gelombang demokratisasi ( dambaan akan kebebasan
).
·
Globalisasi memudahkan manusia dalam
berhubungan, termasuk dalam menjalin kerja sama dalam bidang diplomatik dengan
Negara-negara lain. Hal ini dimungkinkan karena kerja sama, baik dalam
perdagangan maupun dalam politik mampu membuat negeri kita dikenal oleh bangsa
lain dengan lebih baik.dengan adanya kunjungan dan komunikasi baik langsung
maupun tidak langsung, mampu mempererat hubungan antara dua Negara atau lebih.
Jadi, jika sebuah Negara tidak mau terasing oleh masyarakat dunia, kita harus
mau membuka diri supaya tidak tertinggal dalam hal apapun. Globalisasi
memungkinkan untuk menjadikan Negara-negara yang lebih terbuka dengan ekonomi
kita dan bahkan dalam hal ratifikasi-ratifikasi undang-undang tertentu.
·
Penyebaran nilai-nilai
politik barat baik secara langsung atau tidak langsung dalam bentuk unjuk rasa,
demonstrasi yang semakin berani dan terkadang ”mengabaikan kepentingan umum”
dengan cara membuat kerusuhan dan anarkis.
·
Semakin lunturnya
nilai-nilai politik yang berdasarkan semangat kekeluargaan, masyarakat mufakat
dan gotong royong.
·
Semakin menguatnya
nilai-nilai politik berdasarkan semangat individual, kelompok, oposisi,
diktator mayoritas atau tirani minoritas.
-
Bidang
ekonomi
·
Persaingan pasar yang tinggi berakibat
pada kualitas produk.
·
Meningkatkan kemampuan bangsa dan
negara untuk berkompetisi secara internasional
·
Meningkatkan kualitas produksi dalam
negeri agar dapat bersaing di pasar internasional
·
Meningkatkan pendapatan perkapita
masyarakat
·
Globalisasi ekonomi memungkinkan terjadinya sinergi
positif antara beberapa kelompok ekonomi dalam negeri dengan kelompok ekonomi
luar negeri. Sinergi ekonomi positif yang berciri multilateral ini perlu
diarahkan untuk tidak mematikan kelompok-kelompok ekonomi yang sejenis di
negara-negara yang beraliansi ekonomi secara multilateral tersebut.
·
Produksi global dapat ditingkatkan. Pandangan
ini sesuai dengan teori 'Keuntungan Komparatif' dari David Ricardo. Melalui
spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan
dengan lebih efesien, output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh
keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang
meningkat, yang selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.
·
Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam
suatu negara. Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari
berbagai negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini
menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu,
konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang lebih
rendah.
·
Meluaskan pasar untuk produk dalam
negeri. Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara
memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.
·
Dapat memperoleh lebih banyak modal dan
teknologi yang lebih baik. Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan
terutama dinikmati oleh negara-negara berkembang karena masalah kekurangan
modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan
dihadapi oleh negara-negara berkembang.
·
Menyediakan dana tambahan untuk
pembangunan ekonomi. Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya
bukan saja dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui
investasi yang dilakukan oleh perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik
ini seringkali memerlukan modal dari bank atau pasar saham. dana dari luar
negeri terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar
modal di dalam negeri dapat membantu menyediakan modal yang dibutuhkan
tersebut.
·
Menghambat pertumbuhan sektor industri. Salah
satu efek dari globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar negeri
yang lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak
dapat lagi menggunakan tarif yang tingi untuk memberikan proteksi kepada
industri yang baru berkembang (infant industry). Dengan demikian, perdagangan
luar negeri yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara berkembang
untuk memajukan sektor industri domestik yang lebih cepat. Selain itu,
ketergantungan kepada industri-industri yang dimiliki perusahaan multinasional
semakin meningkat.
·
Memperburuk neraca pembayaran. Globalisasi
cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila suatu negara tidak
mampu bersaing, maka ekspor tidak berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk
kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi terhadap neraca
pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri
cenderung mengalami defisit. Investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan
aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri semakin
meningkat. Tidak berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap neraca
pembayaran.
·
Sektor keuangan semakin tidak stabil. Salah
satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal)
portofolio yang semakin besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana
luar negeri ke pasar saham. Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan
mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah bak dan nilai uang akan bertambah
baik. Sebaliknya, ketika harga-harga saham di pasar saham menurun, dana dalam
negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung menjadi
bertambah buruk dan nilai mata uang domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor
keuangan ini dapat menimbulkan efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi
secara keseluruhan.
·
Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi
jangka panjang. Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu
negara, maka dlam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil.
Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya
pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin
lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah
semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk
kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi
pendapatan menjadi semakin tidak ada.
·
Berlakunya the survival
oe the fittest sehingga siapa yang memiliki modal yang besar akan semakin kuat
dan yang lemah tersingkir.
·
Pemerintah hanya
sebagai regulasi dalam pengaturan ekonomi yang mekanismenya akan ditentukan
oleh pasar.
·
Sektor-sektor ekonomi
rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang, koperasi semakin sulit
berkembang, dan penyerapan tenaga kerja dengan pola padat karya sudah semakin
ditinggalkan.
·
Kemungkinan hilangnya pasar produk
ekspor Indonesia karena kalah bersaing dengan produksi negara lain yang lebih
murah dan berkualitas. Misalnya produk pertanian kita kalah jauh dari Thailand.
·
Membanjirnya produk impor di pasaran
Indonesia sehingga mematikan usaha-usaha di Indonesia. Misalnya, ancaman produk
batik Cina yang lebih murah bagi industri batik di tanah air.
·
Ancaman dari sektor keuangan dunia yang
semakin bebas dan menjadi ajang spekulasi. Investasi yang sudah ditanam di
Indonesia bisa dengan mudah ditarik atau dicabut jika dirasa tidak lagi
menguntungkan. Hal ini bisa memengaruhi kestabilan ekonomi.
·
Ancaman masuknya tenaga kerja asing
(ekspatriat) di Indonesia yang lebih profesional SDMnya. Lapangan kerja di
Indonesia yang sudah sempit jadi semakin sempit.
·
Terbukanya pasar internasional,
meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal
tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan
nasional bangsa.
·
Semakin terbukanya pasar di dunia
internasional, kita jadi mudah dalam melakukan ekspor dan impor, semakin banyak
barang-barang luar negeri yang bisa kita beli di negeri kita sendiri. Tetapi
kita juga bisa melakukan ekspor untuk meningkatkan perekonomian bangsa
Indonesia. Kesempatan pengusaha Indonesia semakin terbuka untuk menciptakan
barang yang berkualitas, akibat adanya persaingan dari luar negeri yang memaksa
pengusaha membuat barang yang lebih baik yang bisa bersaing dengan produk luar.
Tetapi
dampak negatifnya adalah, bagi yang kalah bersaing, bisa mematikan usaha negeri
sendiri. Sebagai contoh seperti serbuan produk china, produk mereka mulai dari
baju, mainan, perlengkapan rumah di jual lebih murah dari pada produk kita
sendiri, dengan kualitas yang hampir sama. Sehingga banyak pengusaha yang
gulung tikar akibat produk mereka tidak laku, kalah dengan produk china.
·
Globalisasi dan liberalisme pasar telah menawarkan
alternatif bagi pencapaian standar hidup yang lebih tinggi. Semakin melebarnya
ketimpangan distribusi pendapatan antar negara-negara kaya dengan negara-negara
miskin. Munculnya perusahaan-perusahaan multinasional dan transnasional.
Membuka peluang terjadinya penumpukan kekayaan dan monopoli usaha dan kekuasaan
politik pada segelintir orang. Munculnya lembaga-lembaga ekonomi dunia seperti
Bank Dunia, Dana Moneter Internasional, dan WTO.
·
Globalisasi memberikan banyak pilihan dari produk yang
kita inginkan yang tentunya disesuaika dengan kebutuhan dan harga yang kita
mampu. Contohnya, yaitu kita dapat memperbandingkan harga sebuah sepatu dengan
merek tertentu, baik dari segi kualitas maupun harga yang kita inginkan.
Globalisasi telah membawa masyarakat kota maupun masyarakat pedesaan menjadi
masyarakat yang konsumerisme. Hal yang perlu dipertimbangkan dari dampak buruk
globalisasi, yaitu jika pencitraan (image) produk luar negeri selalu lebih baik
dari produk dalam negeri akan berakibat fatal. kefatalan tersebut akan menjadi
boomerang bagi produk-produk dalam negeri yang tentu saja akan kalah bersaing ,
baik dari segi kualitas maupun kuantitas produk yang dihasilkan. Bagaimana
tidak, kita selalu tertinggal dari teknologi yang digunakan dibanding dari
negara industri luar yang lebih maju. Belum lagi sumber daya manusia yang
rata-rata berkuaitas lebih rendah dari Negara-negara industri (Negara maju).
-
Bidang
hukum, pertahanan dan keamanan
·
Hubungan kerjasama antar masyarakat
indonesia makin menguat.
·
Semakin menguatnya
supremasi hukum, demokratisasi, dan tuntutan terhadap dilaksanakannya hak-hak
asasi manusia.
Menguatnya regulasi hukum dan pembuatan peraturan perundang-undangan yang memihak dan bermanfaat untuk kepentingan rakyat.
Semakin menguatnya tuntutan terhadap tugas-tugas penegak hukum (polisi, jaksa, dan hakim) yang lebih profesional, transparan dan akuntabel.
Menguatnya regulasi hukum dan pembuatan peraturan perundang-undangan yang memihak dan bermanfaat untuk kepentingan rakyat.
Semakin menguatnya tuntutan terhadap tugas-tugas penegak hukum (polisi, jaksa, dan hakim) yang lebih profesional, transparan dan akuntabel.
·
Mematuhi peraturan hukum dan
perjanjian internasional
·
Turut meratifikasi perjanjian hukum
internasional dalam berbagai masalah, seperti masalah HAM, narkoba, dan lain
sebagainya.
·
Menghormati peradilan internasional
dan bekerja sama dengan Interpol
-
Bidang
Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi
·
Arus globalisasi semakin cepat dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Ditemukannya obat-obatan dan
teknologi dalam kedokteran akan membantu banyak manusia dalam hal kemanusiaan.
Dalam bidang biologi dalam hal biotic, banyak membantu kemajuan para petani
memaksimalkan produk pertanian dan peternakan. Selain dampak positif ada juga
dampak negatifnya, seperti ketika manusia menemukan bahan peledak dan bom atom
yang digunakan dalam peperangan. Senjata kimia dan biologis yang sangat
mengerikan jika digunakan dalam pemusnahan manusia karena perang. Hal-halyang
seperti inilah yang seharusnya perlu kita hindari.
·
Pola Hidup yang serba cepat.
Teknologi memberikan manfaat waktu
bagi masyarakat, misalnya dalam bidang pertanian, petani yang awalnya memanen
padinya 6 bulan sekali sekarang sudah dapat memanenkan 3 bulan sekali, kemudian
dalam bidang makanan bnayk produk makanan siap saji (serba instant).
·
Pesatnya Perkembangan Informasi dan
Transformasi
Manfaat yang dapat diperoleh masyarakat dengan adanya perkembangan informasi sangat banyak, misalnya dengan adanya internet anda dapat mencari ilmu pengetahuan secara grats dan berlimpah.
Selain itu, perkembangan teknologi transformasi yang semakin cepat dan akurat, misalnya dengan adanya pesawat terbang kita dapat lebih cepat
Manfaat yang dapat diperoleh masyarakat dengan adanya perkembangan informasi sangat banyak, misalnya dengan adanya internet anda dapat mencari ilmu pengetahuan secara grats dan berlimpah.
Selain itu, perkembangan teknologi transformasi yang semakin cepat dan akurat, misalnya dengan adanya pesawat terbang kita dapat lebih cepat
·
Pemanfaatan Sumber Daya Alam yang
Melimpah
Dengan adanya pemanfaatan sumber daya alam akan memberikan peluang pekerjaan bagi masyarakat, misalnya pemanfaatan sumber daya emas oleh PT Freport di Papua akan memberikan peluang pekerja bagi masyarakat Papua itu sendiri.
Dengan adanya pemanfaatan sumber daya alam akan memberikan peluang pekerjaan bagi masyarakat, misalnya pemanfaatan sumber daya emas oleh PT Freport di Papua akan memberikan peluang pekerja bagi masyarakat Papua itu sendiri.
·
Beralihnya Masyarakat Agraris Menjadi
Masyarakat Industri Modern
Banyak industri modern berdampak pada kebutuhan tenga kerja yang sangat banyak sehingga masyarakat yang awalnya bekerja sebagai petani beralih pekerjaan menjadi buruh pabrik.
Banyak industri modern berdampak pada kebutuhan tenga kerja yang sangat banyak sehingga masyarakat yang awalnya bekerja sebagai petani beralih pekerjaan menjadi buruh pabrik.
·
Perubahan dari kehidupan Berasaskan
Kebersamaan Menjadi Kehidupan Individualis.
Hal ini terjadi karena kesibukan masyarakat yang sudah bersifat materialistis dan melupakan kehidupan sosialnya.
Hal ini terjadi karena kesibukan masyarakat yang sudah bersifat materialistis dan melupakan kehidupan sosialnya.
·
Masuknya Pola Hidup budaya barat
Dampak Negatifnya seperti masuknya budaya barat yang bertolak belakang dengan budaya timur yang sederhana, sopan, dan santun.
Fenomena anak melawan kepada orang tua, murid yang mengancam guru, perkelahian antara pelajar, model pakaian yang tidak sesuai, dan pemakaian perhiasan wanita oleh laki-laki merupakan perilaku menyimpang sebagai dampak negatif dari era globalisasi dan arus informasi yang tidak terbendung. Pendapat Selo Sumardjan bahwa perubahan budaya yang cepat dan saling menyusul mengakibatkan suasana yang berkepanjangan. Suasana anomi ialah suasana ketika masyarakat yang sedang mengalami perubahan budaya yang tidak mgnetahui secara jelas nilai-nilai budaya mana yang perlu diambil dan mana yang ahrus dikembangkan.
Dampak Negatifnya seperti masuknya budaya barat yang bertolak belakang dengan budaya timur yang sederhana, sopan, dan santun.
Fenomena anak melawan kepada orang tua, murid yang mengancam guru, perkelahian antara pelajar, model pakaian yang tidak sesuai, dan pemakaian perhiasan wanita oleh laki-laki merupakan perilaku menyimpang sebagai dampak negatif dari era globalisasi dan arus informasi yang tidak terbendung. Pendapat Selo Sumardjan bahwa perubahan budaya yang cepat dan saling menyusul mengakibatkan suasana yang berkepanjangan. Suasana anomi ialah suasana ketika masyarakat yang sedang mengalami perubahan budaya yang tidak mgnetahui secara jelas nilai-nilai budaya mana yang perlu diambil dan mana yang ahrus dikembangkan.
·
Mampu mengembangkan teknologi dan
informasi yang bertaraf internasional
·
Memanfaatkan teknologi untuk
mempublikasikan potensi yagn dimiliki oleh negara Indonesia
·
Membuka akses informasi dari dunia interanasional
sebagai studi banding dan sebagai sarana kerja sama dengan negara lain.
-
Bidang
rasa nasionalisme
·
Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat
Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga
tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi
liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan
hilang.
·
Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam
antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi
ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan
miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.
·
Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan
ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka
orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.
·
Dari globalisasi aspek ekonomi,
hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar
negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia.
Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala
berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
·
Mayarakat kita khususnya anak muda
banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya
hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap
sebagai kiblat.
·
Dilihat dari globalisasi politik,
pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan
adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan djalankan secara jujur,
bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat.
Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi
meningkat.
·
Dari globalisasi sosial budaya kita
dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan
disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan
bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa
nasionalisme kita terhadap bangsa.
·
Dalam perkembangan masyarakat modern saat ini,
masyarakat Indonesia cenderung lebih senang dan merasa lebih intelek untuk
menggunakan bahasa asing. Hal ini memberikan dampak terhadap pertumbuhan bahasa
Indonesia sebagai jati diri bangsa. Akhirnya, kepopuleran bahasa Inggris
menjadikan bahasa Indonesia tergeser pada tingkat pemakaiannya.
·
Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke
dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak
muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak
muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini
ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak
muda sekarang. Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan
seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian
yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak
kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan
kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna.
Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi
identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan
mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.
·
Teknologi internet merupakan teknologi
yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa
lagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan mereka sehari- hari. Jika
digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi
jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan
mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs
porno. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu
handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka
lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone.
·
Dilihat dari sikap, banyak anak muda
yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa
peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan
keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya adanya
geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu
ketentraman dan kenyamanan masyarakat.
-
Bidang
Lingkungan Hidup
·
Menentang pemakain senjata nuklir,
baik untuk perang maupun penelitian yagn dapat merausak lingkungan hidup
·
Turut serta melestarikan lingkungan
hidup serta ekologi darat, laut, dan udara secara nasional dan internasional
·
Menggalang kerja sama antar negara
dalam menanggulangi pencemaran lingkungan
* Dampak positif globalisasi antara lain
:
1. Semakin terbukanya pasar untuk
produk-produk ekspor, dengan catatan produk ekspor Indonesia mampu bersaing di
pasar internasional. Hal ini membuka kesempatan bagi pengusaha di Indonesia
untuk melahirkan produk-produk berkualitas, kreatif, dan dibutuhkan oleh pasar
dunia.
2. Semakin mudah mengakses modal
investasi dari luar negeri. Apabila investasinya bersifat langsung, misalnya
dengan pendirian pabrik di Indonesia maka akan membuka lapangan kerja. Hal ini
bisa mengatasi kelangkaan modal di Indonesia.
3. Semakin mudah memperoleh
barang-barang yang dibutuhkan masyarakat dan belum bisa diproduksi di
Indonesia.
4. Semakin meningkatnya kegiatan
pariwisata, sehingga membuka lapangan kerja di bidang pariwisata sekaligus
menjadi ajang promosi produk Indonesia.
5. Mudah memperoleh informasi dan ilmu
pengetahuan
6. Mudah melakukan komunikasi
7. Cepat dalam bepergian ( mobilitas
tinggi )
8. Menumbuhkan sikap kosmopo-litan dan
toleran
9. Memacu untuk meningkatkan kualitas
diri
10. Mudah memenuhi kebutuhan
* Dampak negatif globalisasi :
1. Informasi yang tidak tersaring
2. Perilaku konsumtif
3. Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit
4. Pemborosan pengeluaran dan meniru
perilaku yang buruk
5. Mudah terpengaruh oleh hal yang
berbau barat
* Dampak Globalisasi Dalam Berbagai
Bidang :
Politik luar negeri yang semakin terbuka
untuk penyertaan modal asing dalam produksi nasional ikut berperan dalam
semakin tergantungnya perekonomian nasional pada sistem gurita perusahaan
global yang sangat sensitif pada terpeliharanya risiko stabilitas negara.
Pada saat orde reformasi tampil memimpin
proses pembangunan nasional, ekonomi dunia sedang memasuki abad komputerisasi
dan digitalisasi. Teknologi informasi dan telekomunikasi ternyata kemudian
berhasil merubah tatanan dan pola produksi, perdagangan serta investasidari
perusahaan multinasional dan perusahaan global. Globalisasi menuntut perubahan
pengaturan kebijakan perdagangan dan investasi yang memberikan ruang gerak yang
lebih leluasa agar kapital, teknologi dan tenaga kerja dapat berpindah dengan
mudah antar kedaulatan wilayah negara. Dia menuntut juga perubahan paradigma,
perilaku dan sistem pengalokasian sumber daya ekonomi dan perusahaan.
Di satu pihak globalisasi telah membawa
berbagai kesempatan untuk pengusaha-pengusaha lokal yang tanggap dan siap
memanfaatkan peluang. Sebaliknya globalisasi juga telah menerkam mangsa yang
lemah dalam aspek pemanfaatan teknologi, penggunaan sumber kapital dan
kepemilikan sumber daya manusia yang kapabel dan kompeten. Pakar dunia dalam
globalisasi Sekaliber Stiglitz bahkan telah menyimpulkan bahwa globalisasi
telah menimbulkan banyak kekecewaan karena efek berantai yang dihasilkannya di
negara berkembang; meliputi kemiskinan, pengangguran, kepastian hidup,
ketidakstabilan dan kerusakan lingkungan hidup.
Perekonomian Indonesia yang menekankan
pertumbuhan ekonomi tinggi ternyata memang rentan pada kemampuannya
menetralisir efek negatif dari globalisasi dan gejolak pasar internasional.
Ketidaksiapan kita dengan kompetensi sumber daya manusia yang kompeten,
ditambah dengan tidak berperannya sistem hukum, politik dan sosial yang dapat
menyikapi berbagai kesempatan dari keterbukaan ekonomi ini, semuanya ini sangat
berperan dalam menciptakan “prestasi semu” dari pembangunannasional yang telah
kita uraikan di atas.
Daya tahan perekonomian Indonesia dari
perusahaan-perusahaan industri pribumi terbukti masih lemah dan menunjukan
kekurang mampuannya mengantisipasi dampak dari jatuhnya kepercayaan luar negeri
pada kondisi politik dan sosial, dan menurunnya daya beli masyarakat beberapa
tahun setelah krisis ekonomi meletus.
Masih teringat di benak kita bagaimana
efek domino jatuhnya nilai mata uang “bath” Thailand pada tahun 1997 kemudian
membuat negara kita seringkali mendevaluasi “rupiah”. Sistem kepemerintahan
Orde Barupun jatuh setelah itu dengan efek rantai kekacauan di segala ini pada
aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Dalam hitungan 2 sampai 3 tahun setelah
itu banyak perusahaan-perusahaan yang merupakan kebanggaan kita menjadi porak
poranda. Daftar kepailitan perusahaan semakin bertambah.
Kondisi ini sangat rentan pada upaya
memelihara stabilitas sosial jangka panjang. Meletusnya peristiwa konflik antar
kelompok dibeberapa wilayah Indonesia, keresahan pekerja akibat perlakuan
sepihak yang kurang adil dari pengusaha sebagai rentetan efek berganda kenaikan
BBM, kekurangan kepercayaan umumnya masyarakat pada lembaga publik pemerintah
saat ini merupakan tanda-tanda penurunan stabilitas sosial.
Jelas sudah bahwa globalisasi ekonomi
dapat memberikan peluang dan berbagai kesempatan luas jika kita siap dengan
strategi dan kompetensi SDM untuk memanfaatkannya. Tetapi di lain pihak
globalisasi ekonomi pada saat kita tidak mampu memanfaatkan peluang akan
memberikan kekecewaan dan dampak negatif yang berantai serta meminta biaya
pengorbanan yang sangat tinggi bagi masyarakat.
Kesimpulannya,
globalisasi bisa berdampak positif atau negatif tergantung kesiapan kita
mengadapinya.