TUGAS MATA KULIAH SOSIOLOGI
“ DIFFERENSIASI SOSIAL / STRATIFIKASI SOSIAL
DI KABUPATEN REMBANG, JAWA TENGAH “
Oleh :
Fadhilatus Shoimah
JURUSAN
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
Citra satelit Kabupaten Rembang










CIRI – CIRI & DESKRIPSI TIAP ETNIS, DAN KELOMPOK PEKERJAAN
1.1 Kelompok pekerjaan Tentara Nasional Indonesia
Tentara Nasional Indonesia adalah nama sebuah angkatan perang dari negara Indonesia. Tentara yang
bertugas di kabupaten Rembang memiliki tugas layaknya tentara pada umumnya,
selain operasi militer untuk perang, juga melakukan operasi militer non perang
seperti, mengatasi gerakan separatis bersenjata, mengatasi pemberontakan bersenjata, mengatasi aksi terorisme, mengamankan wilayah perbatasan, mengamankan obyek vital nasional yang
bersifat strategis, melaksanakan tugas perdamaian dunia sesuai dengan kebijakan politik
luar negeri, memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya secara
dini sesuai dengan sistem pertahanan semesta, membantu tugas pemerintahan di
daerah, membantu Kepolisian Negara Republik
Indonesia dalam rangka tugas keamanan
dan ketertiban masyarakat yang diatur dalam undang-undang, membantu
menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian, dan pemberian bantuan kemanusiaan,
membantu pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan (bahasa
Inggris: search and
rescue), dan membantu pemerintah dalam pengamanan
pelayaran dan penerbangan terhadap pembajakan, perompakan, dan penyelundupan.
Di sela – sela menjalankan tugas negara, para
tentara di kabupaten rembang biasa mengisi waktu senggang dengan bermain volli
bersama di lapangan volli sebelah kodim, selain itu juga dengan bercengkerama
dengan masyarakat sekitar.
1.2 Kelompok pekerjaan santri
Santri adalah sebutan bagi murid
atau orang – orang yang menuntut ilmu atau mengikuti pendidikan di pondok
pesantren tertentu. Pondok Pesantren
adalah sekolah pendidikan umum yang persentasi ajarannya lebih banyak ke ilmu-ilmu pendidikan agama Islam.
Kebanyakan muridnya tinggal di asrama yang
disediakan di sekolah itu. Sehari – sehari
mereka menuntut ilmu agama di madrasah dan ibadah di pondok pesantren. Di
kabupaten rembang sendiri banyak sekali ditemukan pondok pesantren, diantaranya
yang paling terkenal yaitu pondok pesantren Roudhotut tholibin milik Kyai Haji
Mustofa Bisri atau yang lebih dikenal dengan panggilan Gus Mus.
1.3
Kelompok pekerjaan
PNS
PNS atau pegawai negeri sipil adalah pegawai yang
telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan
diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri,
atau diserahi tugasnegara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. PNS yang
berdomisili di sekitar jalan HOS Cokroaminoto, Rembang adalah orang – orang
yang bekerja di sektor pemerintahan seperti para anggota DPR, dan beberapa
diantaranya para pengajar di sekolah atau guru.
1.4 Kelompok pekerjaan pedagang
Pedagang adalah orang yang melakukan perdagangan, memperjualbelikan barang yang diproduksi sendiri maupun tidak diproduksi
sendiri, untuk memperoleh suatu keuntungan. Pedagang dapat dikategorikan menjadi, Pedagang grosir yaitu pedagang
yang beroperasi dalam rantai
distribusi antara produsen dan pedagang eceran. Dan pedagang eceran, disebut
juga pengecer, yaitu
pedagang yang menjual produk komoditas langsung ke konsumen. Contohnya, para pemilik toko atau warung. Kelompok pedagang di kabupaten rembang terdiri dari pedagang yang
berjualan di toko dan pedagang yang berjualan di lapak, pasar. Para pedagang
yang mempunyai toko sendiri, mempunyai toko di kiri kanan jalan RA. Kartini
biasanya orang – orang ini mempunyai rumah yang tergabung dengan toko dengan
lantai bawah sebagai toko dan lantai atas sebagai rumah, sedangkan para
pedagang yang berjualan di pasar tinggal di pemukiman belakang pasar yaitu di
desa sumberjo untuk memudahkan mereka dalam berjualan.
1.5 Kelompok pekerjaan nelayan
Nelayan adalah istilah
bagi orang-orang yang sehari-harinya bekerja menangkap ikan atau biota lainnya
yang hidup di dasar, kolom maupun permukaan perairan.
Perairan yang menjadi daerah aktivitas nelayan ini dapat merupakan perairantawar, payau maupun laut.. Nelayan di kabupaten rembang bertempat tinggal di dekat
pantai yaitu di desa tasik agung, di desa ini terdapat pula TPI yang mana
berfungsi sebagai tempat para nelayan menjual hasil tangkapannya. Hasil
tangkapan nelayan ini lalu dibeli oleh para pengusaha yang bergerak di bidang
perikanan, seperti pengusaha ikan asap (ikan panggang), bakul pindang, pengusaha ikan kering
(ikan asin), dan pengusaha pembuatan kerupuk
ikan.
1.6 Kelompok etnis china / tionghoa
Kelompok etnis china atau Tionghoa atau tionghwa, adalah istilah yang dibuat sendiri
oleh orang keturunan Cina di Indonesia, yang berasal dari kata zhonghua dalam Bahasa Mandarin. Zhonghua dalam dialek Hokkian dilafalkan sebagai Tionghoa. Kelompok etnis china di kabupaten rembang bermukim di desa tembok malang,
mereka biasanya hidup sebagai pedagang atau PNS yaitu dokter. Etnis tionghoa
yang berdagang biasanya mereka menjual emas, furniture, alat – alat elektronik,
makanan (dengan membuka restoran), hewan peliharaan (seperti ikan, burung dan
anjing).
1.7 Kelompok etnis arab
Etnis arab –
indonesia adalah penduduk Indonesia yang
memiliki keturunan etnis Arab dan etnis pribumi Indonesia. Kelompok etnis arab di kabupaten rembang bermukim di desa
kutoharjo, dekat alun – alun kabupaten Rembang yaitu di belakang masjid agung
Rembang, mereka biasanya hidup sebagai PNS di pemerintahan (seperti anggota
DPR, dan camat) dan sebagai pedagang. Barang – barang yang mereka jual seperti,
sajadah, mukena, peci, tasbih, al-quran, sarung, dan kurma.
HUBUNGAN ANTAR KELOMPOK JENIS PEKERJAAN / KELOMPOK ETNIS
DI SUMBER DAYA ALAM / SUMBER DAYA PELAYANAN
2.1 Sumber daya pelayanan
2.1.1
Tempat ibadah (Masjid
agung, Gereja, Kelenteng)
Di kabupaten rembang sendiri,
prosentase penduduk beragama islam masih tetap dominan, dilanjutkan dengan
penduduk beragama kristen atau katolik, lalu sebagian kecil agama budha.
Penduduk yang beragama islam, pusat kegiatannya berada di masjid agung.
Penduduk yang beragama kristen atau katolik pusat kegiatannya berada di gereja
- gereja setiap hari minggu. Sedangkan penduduk yang beragama budha pusat
kegiatannya berada di kelenteng yang terletak di desa tasikagung.
Walaupun masyarakatnya sangat
pluralis, tetapi keamanan tetap terjaga, tidak pernah ada konflik apapun yang
tersulut karena perbedaan agama. Bahakan penganut dari setiap agama saling bahu
membahu jika ada acara / hari besar agama.
Jadi, dapat disimpulkan
hubungan antar kelompok atau etnis di tempat peribadatan baik.
2.1.2
Bank dan Koperasi
Simpan Pinjam
Nelayan
di kampung nelayan tasikagung yang mempunyai keinginan untuk meningkatkan
usahanya mencari ikan dengan meminjam modal di bank – bank swasta maupun
negeri atau di koperasi simpan pinjam yang nantinya uang itu untuk
membeli kapal, mesin dan peralatan serta perlengkapan melaut lainnya
sehingga hasil tangkapan dapat lebih maksimal. Karena hasil tangkapan yang
maksimal ini nelayan dapat mendapatkan uang yang lebih banyak dan dapat
menaikkan status mereka.
Para pedagang (termasuk,
etnis tionghoa dan etnis arab yang bekerja sebagai pedagang) yang mempunyai keinginan untuk meningkatkan usahanya berdagang dengan
meminjam modal di bank – bank swasta maupun negeri atau di koperasi
simpan pinjam yang nantinya uang itu untuk memperbaiki atau memperluas toko
sehingga barang – barang yang dijual
dan hasil penjualan dapat lebih maksimal.
Karena hasil penjualan
yang
maksimal ini pedagang
dapat
mendapatkan uang yang lebih banyak dan dapat menaikkan status mereka.
Para PNS (termasuk, tentara dan etnis tionghoa dan
etnis arab yang bekerja sebagai PNS) juga pergi ke bank – bank nasional
(biasanya, BRI) untuk mengambil gaji bulanan mereka, atau untuk meminjam modal
yang akan digunakan untuk membuat usaha lain.
Jadi, dapat disimpulkan
hubungan antar kelompok atau etnis di bank / KSU adalah baik karena setiap
kelompok atau etnis tersebut saling berusaha memperbaiki usahanya.
2.1.3
Pasar dan Toko
Keadaan pasar di rembang yang
masih sangat tradisional sekali membuat orang – orang sekarang malas untuk
pergi ke pasar karena tempatnya yang kumuh dan jelek. Orang – orang biasanya
ramai - ramai pergi ke pasar saat idul fitri tiba. Orang – orang yang mampu
biasanya lebih menyukai pergi ke minimarket yang letaknya tidak jauh dari
pasar. Terkadang mereka juga pergi ke mall pantes yang letaknya di kecamatan
lasem, sebelah timur rembang, ya walaupun jarak yang ditempuh harus lebih jauh.
Toko – toko di rembang biasanya dimiliki oleh kalangan yang mampu, seperti
etnis tionghoa. Sedangkan, masyarakat yang kurang mampu hanya menyewa lapak di
pasar.
Jadi, dapat disimpulkan
hubungan antar kelompok atau etnis di tempat transaksi jual beli tidak terlalu
baik.
2.1.4
TPI
Disini, adalah tempat
pengumpulan ikan – ikan yag telah didapat nelayan setelah melaut. Para pedagang
ikan eceran, termasuk para pedagang dari kabupaten blora juga berkumpul disini
untuk mendapatkan ikan. Karna ini adalah pasar ikan, tentu saja para orang –
orang mampu akan sangat tidak suka berada disini karena bau ikan yang begitu
menyengat dan tempatnya yang becek.
Jadi, dapat disimpulkan
hubungan antar kelompok atau etnis di TPI tidak terlalu baik.
2.1.5
Rumah Makan
Rumah makan elit di rembang banyak terletak di jalan dr. Wahidin, yaitu di
kawasan pecinan. Selain karena tempatnya yang strategis dekat dengan orang –
orang tionghoa yang kebanyakan mampu, si pemilik restoran ini sendiri adalah
seorang keturunan tionghoa yag bermukim di daerah pecinan.
Jadi, dapat disimpulkan
hubungan antar kelompok atau etnis di tempat transaksi jual beli tidak terlalu
baik.
2.1.6
Terminal
Karena, di kabupaten rembang tidak mempunyai stasiun maupun rel kereta api,
jadi segala pusat permobilitasan ada di terminal bus. Orang – orang mampu pergi
ke terminal untuk melakukan perjalanan jauh dengan tujuan bisnis maupun wisata.
Sedangkan orang – orang yang tidak mampu seperti pedagang asongan pergi ke
terminal untuk naik bus kemudian menjajakan dagangannya.
Jadi, dapat disimpulkan
hubungan antar kelompok atau etnis di tempat terminal lumayan baik.
2.1.7
Kantor pos
Orang – orang yang tidak mampu
pergi ke kantor pos untuk mengambil kiriman uang dari sanak saudara yang sedang
merantau.
Jadi, dapat disimpulkan
hubungan antar kelompok atau etnis di kantor pos tidak terlalu baik.
2.1.8
Rumah sakit umum
Orang – orang yang tidak mampu yang menggunakan askes biasanya hanya
ditaruh di ruangan bangsal yang terdiri lebih dari 2 orang, sedangkan orang –
orang mampu (anggota DPR dan etnis tionghoa) pastinya akan lebih memilih
ruangan VIP yang lebih nyaman.
Jadi, dapat disimpulkan
hubungan antar kelompok atau etnis di tempat transaksi jual beli tidak terlalu
baik karena masih terjadi stratifikasi sosial di bidang keruangan.
2.2
Sumber daya alam
2.2.1
Wisata Dampo Awang
Beach
Wisata ini adalah wisata bahari yang menjadi andalan di kabupaten rembang, biasanya
ketika seminggu setelah idul adha banyak digelar acara – acara seperti pasar
tumpah yang menyedot banyak khalayak baik itu kaum mampu maupun tidak mampu.
Biasanya anak – anak TK banyak mengisi libur mereka disini.
Jadi, dapat disimpulkan
hubungan antar kelompok atau etnis di tempat wisata baik.
2.2.2
Alun – alun
Bisa dibilang, alun – alun adalah pusat kegiatan di rembang, disi sebelah
barat terdapat masjid agung, di sebelah timur terdapat rumah bupati dan museum
kartini, disebelah utara terdapat terminal dan satu – satunya kampus di
kabupaten rembang, di sebelah selatan dan timur terdapat SD Kutoharjo 1- 5. Pada malam minggu, alun –
alun sangat ramai, orang – orang baik yang mampu maupun tidak banyak yang pergi
kesini.
Jadi, dapat disimpulkan
hubungan antar kelompok atau etnis di alun - alun baik.
KESIMPULAN
Differensiasi
sosial atau stratifikasi sosial di era globalisasi modern ini tidak dapat
dihindari oleh masyarakat di kabupaten rembang. Dengan masuknya globalisasi,
turut mempengaruhi struktur & proses sosial dalam masyarakat. Terlihat
berbagai perbedaan / tingkatan – tingkatan di dalam sendi – sendi kehidupan
masyarakat yang ditandai dengan masih banyaknya hubungan antar kelompok atau
etnis yang kurang baik di ruang – ruang tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar