PEMANFAATAN HASIL PENGELOLAAN
SAMPAH MENJADI
ALTERNATIF BAHAN BANGUNAN
KONSTRUKSI
DI KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA
Oleh :
FADHILATUS SHOIMAH
135060601111023
KELAS C
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH &
KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2013
PEMANFAATAN
HASIL PENGELOLAAN SAMPAH MENJADI
ALTERNATIF BAHAN BANGUNAN KONSTRUKSI
DI KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA
Fadhilatus
Shoimah
Abstrak
Sampah adalah material sisa yang dihasilkan manusia setelah melakukan
kegiatan & telah dianggap tidak berguna oleh pemiliknya. Jumlah populasi
penduduk Indonesia beserta kebutuhannya yang selalu meningkat setiap tahunnya,
rendahnya tingkat pendidikan masyarakat Indonesia, kurangnya sosialisasi
pemerintah mengenai pengelolaan sampah ke pada masyarakat & tidak adanya
lahan yang berkapasitas besar & jauh dari pemukiman warga untuk Tempat Pembuangan
Akhir, merupakan faktor–faktor yang mempengaruhi permasalahan sampah di
Indonesia. Dari tahun ke tahun kuantitas sampah di Indonesia semakin meningkat maka
diperlukan gerakan pengelolaan sampah menjadi barang yang berguna. Metode
penelitian dilakukan dengan metode kajian pustaka yaitu mencari berbagai data
yang akurat yang berasal dari internet, mencari informasi dari
laporan hasil penelitian yang pernah dilakukan perguruan tinggi, & membaca
buku–buku literatur yang berkaitan dengan sampah. Pemanfaatan sampah seperti styrofoam, sekam padi, kertas, plastik &
serbuk kayu dapat diolah menjadi alternatif bahan bangunan yang telah teruji
kelebihannya, baik secara fisik maupun mekanik.
Kata kunci :
sampah, pengolahan sampah, bahan bangunan, material konstruksi, daur ulang, reuse,
recycle, reduce
Pendahuluan
Tema yang penulis angkat pada karya tulis ilmiah ini adalah mengenai
permasalahan seputar sampah yang melanda Indonesia khususnya Yogyakarta. Permasalahan sampah merupakan hal yang krusial. Bahkan, dapat
diartikan sebagai masalah kultural karena dampaknya mengenai berbagai sisi
kehidupan, terutama di kota besar. Keprihatinan penulis
pada pengolahan sampah yang belum cukup baik terlaksana mendorong penulis untuk
melakukan kajian bagaimana sampah dapat bermanfaat kembali sehingga tidak
menjadi suatu permasalahan yang berlarut-larut. Sejumlah penelitian telah
menunjukkan bahwa jumlah sampah di Indonesia mengalami
peningkatan jumlah setiap tahunnya. Hal ini disebabkan oleh, jumlah populasi
penduduk Indonesia yang selalu meningkat setiap tahunnya, kebutuhan penduduk
yang semakin meningkat, rendahnya tingkat pendidikan masyarakat Indonesia, kurangnya sosialisasi pemerintah
mengenai pengelolaan sampah ke pada masyarakat & tidak adanya lahan yang
berkapasitas besar & jauh dari pemukiman warga untuk Tempat Pembuangan
Akhir. Berdasarkan perkiraan, volume sampah yang di hasilkan oleh
manusia rata-rata sekitar 0,5 kg/perkapita/hari, sehingga untuk propinsi besar
seperti Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki penduduk sekitar 3,5 juta
orang menghasilkan sampah sekitar 180 ton/hari. Bila tidak cepat ditangani
secara benar, maka daerah-daerah di propinsi tersebut akan tenggelam dalam
timbunan sampah berbarengan dengan segala dampak negatif yang ditimbulkannya
seperti pencemaran air, udara, tanah, & sumber penyakit. Fakta – fakta diatas menyebabkan keadaan alam & lingkungan menjadi
tidak seimbang. Sampah sebagai barang yang
memiliki nilai tidak seharusnya diperlakukan sebagai barang yang menjijikan,
melainkan harus dapat dimanfaatkan menjadi sesuatu yang
berharga. Pengolahan sampah harus dilakukan dengan efisien &
efektif. Pengelolaan sampah diantaranya dapat dimanfaatkan menjadi alternatif
bahan bangunan yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Harapannya adalah untuk mengurangi tingkat populasi sampah yang menumpuk di
TPA Piyungan, Yogyakarta.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah
dapat diidentifikasi yaitu, cara menanggulangi
tumpukan sampah di TPA Piyungan, Yogyakarta, & cara mengurangi jumlah
sampah di TPA Piyungan, Yogyakarta.
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dapat
dirumuskan masalah yaitu, bagaimana cara mengelola
sampah tersebut menjadi alternatif bahan bangunan yang dapat bermanfaat bagi masyarakat
sekitar TPA piyungan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan karya
ilmiah ini adalah untuk menambah wawasan &
pengetahuan seputar sampah, untuk memberikan pengarahan bahwa membuang sampah
pada tempatnya itu sangat penting, untuk mengetahui cara menanggulangi tumpukan
sampah di TPA Piyungan, Yogyakarta, untuk mengetahui cara mengurangi jumlah
sampah di TPA Piyungan, Yogyakarta, & untuk mengetahui cara mengelola
sampah tersebut menjadi alternatif bahan bangunan.
Penulis berharap penulisan karya tulis
ilmiah ini dapat bermanfaat bagi masyarakat yang mana hasil penulisan karya
ilmiah ini di harapkan menjadi sumbangsih mengenai latar belakang pengolahan
sampah, & membuka wawasan kita tentang kondisi lingkungan di sekitar kita,
mengetahui manfaat pengolahan sampah sehingga dapat mendorong usaha untuk mengelola
sampah tersebut, & bagi aparat pemerintah, yaitu dapat menjadi acuan dalam
merumuskan kebijakan yang berkaitan dengan sampah serta memberikan inisiatif
agar pemerintah lebih sering melakukan sosialisasi mengenai pengelolaan sampah,
serta bagi penulis sendiri yaitu menambah pengetahuan seputar sampah.
Pembahasan
Pengertian sampah & pengelolaan sampah
Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak
berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang
rusak atau bercatat dalam pembuatan manufaktur atau materi berkelebihan atau di
tolak atau buangan (kamus istilah lingkungan, 1994).
Pengelolaan sampah adalah mencegah timbunan sampah &
memanfaatkan sampah secara maksimal serta mencegah dampah negatif seminimal
mungkin dari kegiatan pengelolaan sampah.
Pencegahan & pengurangan sampah dari sumber
Kegiatan pencegahan
dilakukan dengan memilah–milah sampah sesuai dengan jenisnya, misalnya dengan
membuang sampah organik ke tempat sampah bernama tempat sampah organik.
Kegiatan
pengurangan sampah dilakukan dengan teknik–teknik yaitu, reduce (pengurangan), dalam kegiatan manusia diharapkan mengurangi
semaksimal mungkin kegiatan yang menghasilkan banyak sampah. Reuse (penggunaan kembali), dalam
kegiatan ini sampah sisa kegiatan manusia dapat digunakan oleh kegiatan lainnya
tanpa diolah maupun dengan diolah terlebih dahulu. Recycle (pendaurulangan), dalam kegiatan ini sampah disortir
berdasarkan jenisnya terlebih dahulu. Proses daur ulang memerlukan proses
pengolahan yang memberi manfaat baru sampah bagi manusia sekaligus merupakan
teknik yang ramah terhadap lingkungan.
Teknologi pemanfaatan sampah
Beberapa
hasil penelitian pemanfaatan sampah anorganik
1. Batafoam, yaitu bata yang terbuat dari campuran semen putih, styrofoam (polystyrene), air, & pasir yang dibuat dengan teknologi beton. Batafoam ini mempunyai berat sangat
ringan (13 kg/m3 – 15 kg/m3) sehingga membuat bobot beton
menjadi ringan, dapat juga bekerja serat yang meningkatkan kemampuan kekuatan &
khususnya daktilitas beton / bata.
Gambar.1
Batafoam
sumber : Anonim, 2012
Tabel.1 Kebutuhan bahan BATAFOAM /m3 untuk berbagai kandungan
semen
Sumber :
Satyarno, 2004
Presentase
styrofoam yang digunakan disesuaikan
dengan penggunaan struktur berat jenis, persyaratan kuat tekan, &
persyaratan kuat lentur batafoam.
Gambar 2. Hubungan antara berat jenis dan persentase penggunaan styrofoam
Sumber :
Satyarno, 2004
Gambar.3 Grafik hubungan
antara kuat tekan & prosentase penggunaan styrofoam
Sumber :
Satyarno, 2004
Gambar 4. Grafik hubungan
antara kuat lentur & prosentase penggunaan styrofoam
Sumber :
Satyarno, 2004
Bobot batafoam yang ringan dapat diaplikasikan
sebagai bahan pasangan konstruksi dinding dengan berbagai keuntungan yaitu
mudah dalam pengangkutan & pemasangan, hemat pada biaya struktur, cocok
digunakan di daerah yang tidak berpasir, aman & cocok untuk rumah di daerah
rawan gempa karena beban gempa yang bekerja kecil.
2. Batako sekam padi, yaitu batako yang terbuat dari campuran sekam
padi (limbah dari hasil penggilingan padi sebagai beban agregat kasar yang
mempunyai berat jenis 0,75 & berat satuan 752 kg/m3 sehingga membuat
berat jenis bata beton kecil), semen sebagai perekat & pasir sebagai
penguat.
Gambar.5
Batako sekam padi
Sumber : Anonim, 2012
Persentase
variasi campuran sekam padi disesuaikan dengan kandungan semen & kuat tekan
batako sekam padi.
Tabel.2
Variasi campuran beton sekam padi & kuat tekan rerata
Sumber :
Yulianto, I, 2005
3. Batako serbuk kayu, yaitu batako yang bahan utamanya berasal
dari serbuk kayu (pecahan kayu berukuran kecil yang dihancurkan dengan pencacah
penyerut & lain – lain.
Gambar.6 Batako serbuk kayu
Sumber
: Anonim, 2013
Keuntungan
pemanfaatan serbuk kayu ini adalah mempunyai berat yang ringan sehingga cocok
untuk untuk gedung bertingkat, mempunyai daya hantar listrik & panas yang
rendah, mempunyai sifat isolasi & akustik yang baik sehingga cocok untuk
ruangan kedap suara, lebih lama tahan terhadap rayap & jamur karena adanya
semen yang melindungi & mengawetkan serbuk gergaji dari pengaruh
lingkungan, serta mudah untuk digergaji.
Bobot batako serbuk kayu yang ringan
dapat diaplikasikan sebagai bahan pasangan konstruksi dinding dengan berbagai
keuntungan yaitu mudah dalam pengangkutan & pemasangan, hemat pada biaya
struktur, cocok digunakan di daerah industri kehutanan yang bermasalah dengan
limbah kayu, serta aman & cocok untuk rumah di daerah rawan gempa karena
beban gempa yang bekerja kecil.
4. Aspal plastomer, yaitu
aspal yang ditambah dengan sampah plastik yang termasuk aspal polymer jenis plastomer (bersifat plastis). Hasil
penelitian menmbuktikan bahwa penambahan plastik baik kualitas rendah maupun
tinggi yang sudah melalui proses pembersihan, pengeringan & pemotongan
dapat meningkatkan kualitas aspal yang ditandai dengan naiknya nilai titik
lembek aspal, stabilitas dinamis aspal, penetrasi aspal, stabilitas marshall, flow & marshall quotient.
5. Papercrete, yaitu beton dari kertas bekas yang terbuat dari campuran semen
pasir, & kertas .
Gambar.7 Papercrete
Sumber
: Anonim, 2011
Papercrete ini mempunyai
kelebihan yaitu, tidak berubah bentuk selama proses pengeringan & tahan
dalam berbagai tingkat temperatur, tidak mudah retak & pecah saat di paku,
memiliki nilai insulas yang tinggi, semakin banyak semen maka akan semakin
tahan api, mudah dicetak, pembuatannya ringan, & tahan terhadap hewan
pengerat, sedangkan kekurangannya yaitu, tingginya serapan air & penurunan
kualitas beton apabila berada di dalam tanah dalam waktu lama.
Tabel.3 Hasil kuat tekan berbagai variasi volume campuran papercrete
dengan komposisi dasar 1 semen : 2 kertas
Sumber
: Mujiyono, 2004
Penutup
Simpulan
Pengelolaan sampah styrofoam,
sekam padi, kertas, plastik & serbuk kayu dapat dimanfaatkan menjadi
alternatif bahan bangunan yang telah teruji kelebihannya, baik secara fisik
maupun mekanik dengan memanfaatkan teknologi tepat guna sehingga dapat menjadi
sumber penghasilan.
Saran
Cara pengelolaan sampah yang paling sederhana adalah dengan
menumbuhkan kesadaran dari dalam diri untuk tidak mencemarkan lingkungan dengan
sampah. Selain itu diperlukan juga kontrol sosial budaya masyarakat untuk lebih
menghargai lingkungan. Peraturan yang tegas dari pemerintah juga sangat
diharapkan karena jika tidak maka para perusak lingkungan akan terus merusak
lingkungan. Setelah tumbuh kesadaran diri maka perlu diadakan sosialisasi
pemanfaatan sampah menjadi barang – barang yang berguna.
DAFTAR PUSTAKA
Http://papercrete.wordpress.com diakses pada tanggal 21
Oktober 2013
Http://tentangkayu.com
diakses pada tanggal 21 Oktober 2013
Kurniaty, D.R
& Rizal, M. 2011. Pemanfaatan Hasil Pengelolaan Sampah Sebagai Alternatif
Bahan Bangunan Konstruksi. Jurnal SMARTek.
9(I): 47-60
Sadyohutomo,
Mulyono, 2009. Manajemen Kota &
Wilayah. Jakarta: Bumi Aksara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar