TUGAS
MATA KULIAH
PENGEMBANGAN BERBASIS
MASYARAKAT
“ Rapid Rural Appraisal &
Participatory Rural Appraisal “
Disusun
Oleh :
Fadhilatus
Shoimah (135060601111023)
Muthia
Rizki Winanda (135060601111036)
Indah
Sulistyo Rini (135060601111011)
Arthur
Semsivierra R. (135060620111001)
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
UNIVERSITAS
BRAWIJAYA
MALANG
2013
1.
Definisi Rapid Rural Appraisal (RRA)
RRA adalah metode kegiatan mempelajari pedesaan
secara intensif, berulang, eksploratif, dan cepat dilakukan oleh kelompok kecil
antar-disiplin ilmu yang menggunakan sejumlah metode, alat dan teknik yang
dipilih secara khusus.
2.
Definisi Participatory Rural Appraisal (PRA)
PRA
adalah sebuah metode / sekumpulan pendekatan yang mendorong masyarakat untuk turut serta meningkatkan
dan menganalisis pengetahuan
mereka
mengenai hidup dan kondisi mereka sendiri agar mereka dapat membuat rencana dan tindakan” (Robert Chambers, IDS-UK).
3.
Perbedaan Rapid Rural Appraisal dan Participatory Rural
Appraisal
4.
Alat yang digunakan pada metode RRA dan PRA
4.1
Diskusi Kelompok Terfokus (Focus Group Discussion)
Diskusi Kelompok
Terfokus merupakan suatu diskusi yang dilakukan
dengan kelompok terpilih yang terdiri dari empat sampai delapan anggota masyarakat. Pemilihan
masyarakat untuk diskusi tersebut
disesuaikan dengan topik diskusi dan latar
belakang pengetahuan nelayan / masyarakat.
Kegunaan dari FGD
:
• Mengumpulkan informasi, membangun konsensus, mengklarifikasikan informasi
yang ada dan mengumpulkan berbagai
pendapat pada isu tertentu;
•
Mengumpulkan informasi pada isu tertentu di bidang perikanan, pengelolaan terumbu
karang, indikator lokal tentang kemiskinan, nama-nama hewan/ tumbuhan pada suatu habitat.
Proses
Pelaksanaannya :
Persiapan
- Tentukan dan
diskusikan dengan masyarakat tentang tujuan diskusi
- Tentukan
target peserta (Misalnya: nelayan, pengumpul ikan, perempuan, dll) dan diskusikan kepada pemimpin masyarakat (tokoh masyarakat) tentang kriteria pemilihan peserta. Kriteria peserta dapat didasarkan atas:
umur, tingkat pendidikan, etnis / suku
/ ras, bahasa, wawasan, kawin / tidak kawin, status ekonomi, agama, jenis kelamin, pengalaman kerja, ,lama
tinggal di desa dan lain-lain
- Rencanakan
jadwal kegiatan;
- Rancang acuan diskusi
Selama diskusi
-
Setelah pendahuluan, mulai dengan
topik pemanasan (topik yang tidak kontroversial
tetapi berhubungan)
- Lanjutkan diskusi sesuai acuan
diskusi (agenda)
- Jaga alur
diskusi agar tetap sesuai dengan topik yang dibicarakan
- Pada akhir diskusi, simpulkan
hasil diskusi yang dilakukan
4.2
Curah Pendapat
atau Brainstorming
Curah Pendapat Adalah suatu kegiatan
berkelompok yang diikuti oleh masyarakat terpilih dimana peserta bergiliran
untuk membagi ide yang berkenaan dengan suatu topik atau suatu pertanyaan. Fasilitator mendorong peserta untuk
bereaksi atas suatu permasalahan dan
ditanggapi oleh peserta lain.
Kegunaan dari
curah pendapat :
Untuk
mendapatkan informasi baru, perspektif dan ide atau mengumpulkan berbagai pendapat dari berbagai orang terhadap suatu
masalah. Informasi yang dihasilkan biasanya kasar tapi bisa diikuti dengan
teknik partisipasi lain (ranking, venn diagram dan FGD)
Proses Pelaksanaannya :
Persiapan
- Tentukan dan diskusikan dengan
masyarakat tentang tujuan diskusi;
- Tentukan
target peserta (Misalnya: nelayan, pengumpul ikan, perempuan, dll) dan diskusikan kepada pemimpin masyarakat
(tokoh masyarakat) tentang kriteria pemilihan peserta. Kriteria peserta
dapat didasarkan atas: umur, tingkat
pendidikan, etnis/suku/ras, bahasa, wawasan, kawin/tdk kawin, status ekonomi, agama, jenis kelamin,
pengalaman kerja, lama tinggal di desa dan lain-lain;
- Rencanakan
jadwal kegiatan;
- Rancang acuan diskusi
Pelaksanaan
-
Terangkan dan diskusikan tujuan dan mekanisme diskusi sampai semua peserta mengerti
- Perkenalkan topik yang akan
dibahas
- Mintalah tiap
peserta. untuk membagi ide mereka berkenaan dengan topik (Bisa gunakan kartu-kartu untuk variasi). Jangan mensensor ide mereka. Dan jangan berdiskusi terlalu lama.
- Tulis semua ide tersebut di
papan tulis setiap muncul.
-
Bersama-sama peserta, urutkan dan klasifikasikan dan gabungkan ide yang tertulis
-
Diskusi dan analisis hasil bersama-sama atau gunakan ide tersebut untuk masukan bagi hal lain.;
- Berkualitasnya hasil diskusi
yang dilakukan semuanya tergantung fasilitator
membongkar dalam membongkar ide-ide yang ada di kepala masyarakat.
4.3
Survey dan
Wawancara
4.3.1
Wawancara Semi
Terstruktur
Wawancara semi terstruktur adalah suatu wawancara (atau
percakapan) baik dilakukan dengan individu atau kelompok untuk suatu tujuan.
Kegunaan dari wawancara semi terstruktur :
- Untuk melengkapi pengamatan yang
telah dilakukan, membuka dimensi baru suatu masalah,
mendapatkan jawaban yang akurat berdasarkan pengalaman pribadi.
Proses Pelaksanaan :
• Buat daftar panduan
pertanyaan. Ingat bahwa pertanyaan harus pertanyaan
terbuka, bukan pertanyaan yang akan dijawab dengan ya/ tidak.
• Cari informasi tentang
pengertian istilah lokal
• Buat daftar orang yang layak
diwawancarai
• Wawancara
• Mulai dengan memperkenalkan
diri dan tujuan wawancara
• Mulai dengan pertanyaan yang
umum baru ke khusus.
• Tulis semua
jawaban secepatnya.
4.4
Survey Rumah
Tangga
Survey rumah tangga merupakan survey
terstruktur yang dilakukan pada rumah tangga (KK). Daftar pertanyaan yang ada merupakan
pertanyaan baku. Pertanyaan
disesuaikan dengan permasalahan yang ingin diketahui. Biasanya survey ini mencantumkan nama
dari responden.
Kegunaan dari
Teknik survey rumah tangga :
- mendapatkan data dasar seperti
jumlah penduduk, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, pendapatan keluarga dan lain-lain.
Proses Pelaksanaannya :
• Persiapkan daftar pertanyaan
(blanko)
• Kumpulkan beberapa orang
masyarakat untuk membantu pelaksanaan
• Beri pengertian
tentang pertanyaan yang ada dan indikator yang diinginkan.
• Bagilah
daerah-daerah yang akan disurvey berdasarkan RW atau RT
• Jangan lupa
untuk mengontrol hasil dari survey yang dilakukan oleh masyarakat. Minta klarifikasi jika ada yang kurang jelas.
4.5
Matriks
4.5.1
Ranking
masalah
Ranking masalah adalah suatu cara bagi masyarakat
untuk mengidentifikasikan permasalahan yang
dihadapi dan menentukan prioritas masalah yang akan dicari jalan keluarnya. Ranking masalah biasanya diikuti
dengan pohon masalah.
Kegunaan dari ranking masalah :
- Membantu memprioritaskan masalah sehingga masyarakat
dapat memfokuskan pemikirannya untuk
menyelesaikan masalah paling penting.
Proses Pelaksanaan :
• Minta
masyarakat untuk mengidentifikasikan dan mengurutkan masalah yang dihadapinya.
• Sarankan dan jelaskan kriteria yang mungkin untuk
meranking masalah tersebut. Kriteria tersebut meliputi luas masalah (jumlah masyarakat yang terkena
dampak masalah), Akibat masalah (seberapa
serius/bahaya masalah tersebut mempengaruhi,
kemunculan (seberapa. sering masalah tersebut muncul)
• Mintalah masyarakat
untuk membandingkan tiap masalah dengan menggunakan nilai (skor)
tertentu. Nilai tersebut antara 1-5, 5 menggambarkan
nilai tertinggi dari kriteria di atas
4.5.2
Ranking Sosial
Ekonomi
Ranking Sosial Ekonomi merupakan salah satu cara untuk menilai dan
merangking keluarga berdasarkan status sosial ekonomi
dalam hal ini berdasarkan persepsi informan / masyarakat. Informan menjelaskan tingkatan sosial ekonomi dan menentukan keluarga yang ada di masing-masing
tingkat sosial ekonomi.
Kegunaan ranking sosial ekonomi :
- Mengidentifikasi masyarakat yang potensial untuk suatu program
- Menyelidiki hubungan faktor sosio ekonomi seperti
pekerjaan, pendidikan, kesehatan dan lain-lain.
- Mengetahui manfaat suatu program dengan memonitor
sosial ekonomi masyarakat
Proses Pelaksanaannya :
• Datalah nama seluruh masyarakat berdasarkan hasil
survey rumah tangga, data dari RW, dan dari
RT, dll
• Cari masyarakat yang dapat memberikan informasi (informan) seperti tokoh masyarakat, ketua RW atau RT. Ajaklah untuk
berdiskusi mengenai masalah sosial
ekonomi masyarakat.
• Tentukan kriteria sosial
ekonomi masyarakat misalnya:
- Sangat Kaya
- Kaya
- Rata-rata
- Miskin
- Sangat Miskin
• Tetapkan
definisi dari masing-masing kelas tersebut bersama-sama.
•
Penentuan definisi tersebut harus mengacu kepada pendapatan bulanan, kebutuhan bulanan, makanan sehari-hari, kemampuan
menyekolahkan anak, kepemilikan (tanah, rumah,
kendaraan, alat tangkap d1l)
• Mintalah
informan tersebut untuk menentukan tingkat sosial ekonomi masyarakat yang ada dalam daftar.
• Harus diingat
bahwa untuk mengetahui tingkat sosial ekonomi ini merupakan hal yang sensitif. Jadi fasilitator harus berhati-hati untuk menghindari benturan- benturan.
4.5.3
Analisis SWOT
SWOT merupakan singkatan dari Strength, Weakness, Opportunity dan
Threat atau Analisis Kekuatan, Kelemahan,
Peluang dan Ancaman. Kekuatan dan kelemahan
merupakan faktor internal sedangkan Peluang dan ancaman merupakan faktor
eksternal yang mempengaruhi.
Kegunaan analisis SWOT :
- Untuk
mengidentifikasi kekuatan dan peluang dan mencari jalan bagaimana untuk mengoptimalkannya, serta mengidentifikasikan kelemahan dan ancaman supaya, dapat dicari cara
mengatasinya.
- Salah satu bagian dari penyusunan rencana strategis.
Proses Pelaksanaan :
•
Klarifikasikan kepada masyarakat, masalah apa yang akan di SWOTanalisis
• Jelaskan pengertian SWOT (SW
internal, OT eksternal)
• Mintalah peserta
untuk menguraikan kekuatan dari kelompok dan diskusikan. Ulangi proses untuk kelemahan, peluang dan ancaman.
• Analisis hasil yang diperoleh
dengan pertanyaan:
* Bagaimana kelemahan dapat dilengkapi
* Bagaimana agar peluang yang ada dapat diperbesar
* Bagaimana cara menghindari ancaman
4.5.4
Analisis
Stakeholder atau Pemangku Kepentingan
Analisis Pemangku Kepentingan adalah suatu metode untuk menilai secara mendalam
tentang karakteristik individu atau kelompok dan hubungannya terhadap
sumberdaya atau suatu proyek. Kegiatan ini
menilai stakeholder atau pemangku-kepentingan yang berhadapan dengan sumberdaya dan akibat yang
ditimbulkan suatu aktivitas kepada
pemangku-kepentingan. Stakeholder atau
pemangku-kepentingan adalah individu, kelompok atau organisasi yang mempunyai
satu atau lebih kepentingan, terlibat atau terpengaruh dengan adanya suatu
kegiatan. Mereka dimotivasi untuk bertindak sesuai dengan
kepentingannya.
Kegunaan Analisis Pemangku Kepentingan :
- Mengidentifikasi mitra
potensial dalam pengelolaan sumberdaya
- Untuk menggali
pendekatan yang tepat sesuai dengan karakteristik stakeholder
- Untuk mengetahui dinamika dan hubungan
individu atau kelompok dengan berbagai kepentingan terhadap
sumberdaya.
Proses Pelaksanaannya :
•
Identifikasikan sumberdaya, proyek atau kegiatan yang akan dianalisis
• Identifikasi
daftar stakeholder atau pemangku-kepentingan dan tulis di lingkaran kertas. Gunakan lingkaran besar untuk
stakeholder yang mempunyai pengaruh atau kekuatan besar
• Persiapkan matriks
pemangku-kepentingan analisis;
• Letakkan
lingkaran pada tempat yang tepat pada matriks tersebut.
Kemungkinan peletakan sebagai berikut :
Kemungkinan peletakan sebagai berikut :
- Pemangku-kepentingan yang dipengaruhi secara langsung dan positif
- Pemangku-kepentingan yang dipengaruhi secara
langsung dan negatif
- Pemangku-kepentingan yang dipengaruhi secara tidak
langsung dan positif
- Pemangku-kepentingan yang dipengaruhi secara tidak
langsung dan negatif
- Buat garis antar pemangku-kepentingan untuk melihat
hubungan antara stakeholder dan positif negatif hubungan tersebut.
4.6 Visualisasi dan Diagram Hubungan
4.6.1
Pohon masalah
Pohon Masalah atau Problem Tree merupakan diagram yang menggambarkan masalah, sebab dan akibat. Ini dilakukan
setelah masyarakat menyusun prioritas masalah.
Kegunaan Pohon masalah :
•
Mengidentifikasi inti masalah, akan penyebab dan akibatnya
• Membantu untuk merumuskan
pemecahan masalah
Proses Pelaksanaan :
• Pastikan
kepada masyarakat masalah apa yang akan dianalisis
• Berikan contoh untuk
membedakan masalah, sebab dan akibat
•
Gambarkan sebuah pohon besar di papan tulis. Jangan menggambar cabang atau akarnya. Masalah ditulis di batang pohon
tersebut.
•
Biarkan peserta berpikir tentang sebab dari masalah dengan pertanyaan mengapa ? Gambar suatu akar untuk tiap sebab. Ulangi
pertanyaan mengapa untuk melihat sebab sekunder.
Tulis di bawah akar sebelumnya.
• Kemudian tanya
peserta tentang akibat yang ditimbulkan dengan pertanyaan Apa yang terjadi jika, dan seterusnya ?
4.6.2
Diagram Venn
Diagram venn merupakan salah satu cara untuk
menggambarkan hubungan antara suatu lembaga dengan lembaga
lain dalam suatu daerah atau suatu proyek. Diagram venn ini menggunakan lingkaran-lingkaran untuk menggambarkan lembaga. Ukuran lingkaran
menggambarkan besarnya pengaruh lembaga. Posisi lingkaran
relatif ke batas menggambarkan lembaga tersebut di dalam atau di luar
masyarakat. Kegiatan ini dilakukan oleh masyarakat yang mengerti hubungan antar lembaga dalam masyarakat.
Kegunaan Diagram venn :
- Identifikasi kelompok atau lembaga baik internal
maupun eksternal dan hubungannya dengan masyarakat atau antar lembaga. Indentifikasi interaksi dan hubungan lembaga terhadap
permasalahan tertentu.
Proses Pelaksanaannya :
• Persiapan alat bantu berupa
lingkaran karton dengan berbagai ukuran.
• Kumpulkan masyarakat/tokoh
masyarakat
• Jelaskan
tujuan dan kegunaan diagram venn
•
Persilahkan masayarakat menulis kelompok atau lembaga yang ada di karton lingkaran berdasarkan pengaruhnya. Lingkaran
besar menunjukkan pengaruh besar dan sebaliknya.
• Persilahkan
masayarakat untuk meletakkan lingkaran tersebut di atas kertas
• Hasil dari peletakan tersebut
kemudian dibahas bersama-sama.
4.7
Metode Tempo
4.7.1
Kalender musim
(seasonal calendar)
Kalender musim merupakan suatu cara untuk
mendokumentasikan periode siklus reguler
(suatu musim) dan kegiatan-kegiatan utama yang ada selama setahun dan yang mempengaruhi kehidupan masyarakat.
Kalender musim ini berisi gambar-gambar
lingkungan, budaya dan sosial ekonomi dalam periode satu tahun.
Kegunaan Kalender musim :
- Untuk memberi
informasi tentang periode penting selama setahun yang mempengaruhi kondisi sosial ekonomi masyarakat
pesisir.
- Untuk
mengidentifikasi periode yang sesuai untuk melaksanakan suatu kegiatan
Proses Pelaksanaan :
• Persiapkan
masyarakat/peserta dan buat kalender kosong pada kertas plano
• Mintalah
peserta untuk mengidentifikasikan periode-periode kondisi lingkungan, kegiatan-kegiatan, sosial ekonomi dalam
satu tahun yang berpengaruh kepada kondisi masyarakat.
• Aktivitas atau kejadian yang
dapat dicatat antara lain:
- Kondisi
lingkungan (cuaca, arus)
- Penangkapan (hasil, jenis ikan tertangkap, kegiatan, alat tangkap)
- Aktivitas
illegal (bom, trawl, tambang pasir, polusi)
- Aspek
ekonomi (pendapatan, harga pasar)
- Aspek
sosial (kesehatan, pendidikan)
- Mata
pencaharian lain (pertanian, wisata,
kerajinan)
- Kegiatan
Sosio kultural (semah laut, hari raya, liburan)
• Pergunakan simbol-simbol yang
sesuai dan variatif
4.7.2
Lintasan
Sejarah (timeline)
Lintasan Sejarah adalah Suatu cara untuk mengumpulkan informasi tentang
perubahan-perubahan mendasar yang terjadi di
masyarakat seperti keadaan lingkungan, demografi dan kejadian lain yang mempengaruhi masyarakat. Cara ini mendokumentasikan
perubahan yang ada dengan menggunakan simbol, kata-kata atau keduanya. Peserta kegiatan ini seharusnya adalah orang tua dan
anak muda.
Kegunaan lintasan sejarah :
- Mengetahui perubahan-perubahan mendasar yang terjadi,
baik perubahan yang baik atau buruk.
-
Menjelajahi kemungkinan penyebab masalah yang dihadapi masyarakat pada saat ini.
Proses Pelaksanaan :
• Buat suatu pertemuan dengan komposisi peserta terdiri dari orang tua, laki-laki, perempuan, pemuda maksimum 20 orang.
Kelompokkan menjadi beberapa kelompok kecil (5-6 orang). Tiap kelompok
membuat lintasan sejarah sendiri.
• Arahkan peserta untuk mengingat kejadian-kejadian yang mempengaruhi
kondisi desa. Jika peserta kesulitan mengingat tahun, arahkan untuk mengingat
kejadian apa yang mungkin timbul pada saat itu secara nasional (mis. Agresi Belanda, peristiwa G30S, dll)
4.7.3
Aktivitas Harian
Aktivitas harian adalah suatu cara untuk mencari
informasi tentang berbagai aktivitas yangdilakukan setiap hari baik secara
produktif maupun reproduktif.
Kegunaan aktivitas harian
:
- Mengidentifikasi aktivitas yang dilakukan oleh
berbagai masyarakat dalamsatu hari, baik dari segi gender, mata pencaharian dan
lain-lain.
Proses Pelaksanaannya :
• Adakan
pertemuan dengan 10-20 peserta dengan komposisi berimbang (laki-laki dan perempuan,
nelayan dengan berbagai alat tangkap)
• Jelaskan
maksud dan tujuan kegiatan
• Persiapkan
bagan kosong pada kertas plano
• Mintalah
peserta untuk menuliskan kegiatan hariannya dan waktu pelaksanaan setiap
harinya untuk laki-laki dan perempuan.
• Sebagai
variasi, buat bagan untuk kegiatan harian pada berbagai musim.
4.7.4
Transek Sejarah atau Kalender Sejarah
Transek Sejarah Adalah suatu gambaran tentang suatu
daerah berdasarkan waktu yang menunjukkan kecenderungan perubahan menggunakan beberapa
variable antara lain: penggunaan lahan, keadaan perikanan,kesehatan, pendidikan
dan lain-lain.
Kegunaan transek sejarah :
- Untuk menunjukkan koreksi antara beberapa variable
misalnya kesejahteraan menurun akibat kondisi terumbu karang menurun dan hasil tangkapan
nelayan menurun.
Proses Pelaksanaan :
• Rancang
pertemuan dengan berbagai komponen masyarakat.
• Minta
kepada peserta untuk menentukan variable yang akan dibahas
• Bagi
beberapa kelompok kecil (6 orang) masing-masing membahas hal yang sama
• Pergunakan
simbol-simbol atau gambar serta klarifikasikan simbol tersebut dalam legenda.
• Minta
kepada peserta untuk menjelaskan alasan kecenderungan yang ada. Buat pada baris
terakhir matriks.
4.7.5
Garis Kecendrungan (Trend)
Garis kecenderungan merupakan suatu gambar yang
menunjukkan persepsi masyarakat terhadap suatu perubahan. Misalnya hasil
tangkapan, pendapatan, jumlah alat tangkap dan lain-lain.
Kegunaan garis trend :
-
Mendokumentasikan perubahan pada sumberdaya
- Untuk
memverifikasi kecendrungan yang ada pada kalender sejarah
Proses Pelaksanaannya :
• Buat suatu
pertemuan dengan tiga kelompok (3 orang/kelompok)
• Tunjukkan
contoh grafik kecendrungan untuk menjelaskan konsep kecendrungan
• Minta
peserta untuk menggambarkan kecendrungan yang penting dalam masyarakat.
• Setelah
selesai, minta tiap kelompok mempresentasikan hasilnya.
• Cari
penyebab kecendrungan yang terjadi, dan cari solusinya.
4.8 Metode Ruang
4.8.1
Pemetaan partisipatif
Pemetaan
partisipatif adalah suatu metode untuk memplot informasi yang ada pada suatu
daerah dalam suatu peta.
Pemetaan ini dilakukan berdasarkan partisipasi masyarakat. Dimana masyarakat yang mengetahui
keberadaan informasi tersebut memplot sendiri informasi yang ada pada peta dasar
atau langsung membuat peta sendiri. Peta yang dibuat ada dua macam yaitu peta sket dan
peta berdasarkan peta dasar. Informasi yang ada dalam peta tersebut pada akhir
pemetaan harus dicek kebenarannya langsung di lapangan. Jadi, Pemetaan partisipatif berupa
metode untuk mengumpulkan dan memetakan informasi yang ada serta yang terjadi
dalam masyarakat serta kondisi sekitar. Informasi tersebut dikumpulkan, dipetakan
dan dianalisis untuk membantu pengelola memahami kondisi yang lalu, kondisi saat ini serta memperkirakan potensi atau
kondisi akan datang bagi pengelolaan pesisir. Juga untuk mengidentifikasi
keterbatasan serta kesempatan pemanfaatan sumberdaya alam bagi pembangunan pesisir
yang berkelanjutan.
Kegunaan Pemetaan partisipatif :
• Mengetahui
status sumberdaya dan habitat, konflik, penggunaan, keterlibatan atau peran
laki-laki dan perempuan dalam sumberdaya.
• Menentukan daerah perlindungan
atau daerah pengelolaan.
•
Mengetahui jarak dan akses terhadap sarana prasarana serta penggunaan lahan.
• Mendukung masyarakat untuk
mengidentifikasi, menempatkan, mengklasifikasi
antara lain kondisi sumberdaya alam, kondisi sosial, aktivitas
keseharian, dan lainnya.
• Mendukung terbangunnya
hubungan antara berbagai jenis informasi.
Proses Pelaksanaannya :
• Tentukan
indikator yang akan dipetakan (sumberdaya, habitat, alat tangkap, konflik, penggunaan, sarana prasarana, dll)
• Buat sket peta sesuai dengan
indikator yang diinginkan
• Sediakan peta
dasar yang baik (dari Coremap/Critc, Bakosurtanal, Pertanahan, dll)
•
Duplikasikan peta dasar yang ada dan buat dengan skala yang sesuai.
• Pastikan bahwa masyarakat
mengerti atau tahu orientasi peta (arah)
• Persilahkan
masyarakat untuk menandai indikator yang diinginkan menggunakan perbedaan warna, simbol dan gambar.
• Buatlah
legenda masing-masing simbol.
• Presentasikan
peta yang sudah dibuat kepada seluruh peserta pemetaan
• Adakan cek kebenaran
peta dengan kondisi nyata bersama - sama masyarakat. Buat perubahan atau penyesuaian bila tidak sesuai dengan kondisi lapangan.
4.8.2
Transek
Transek adalah suatu pengamatan yang dilakukan ketika berjalan atau berenang melewati
suatu daerah (desa, pasar, hutan, pertanian, pantai, dll). Hasil transek berguna untuk membuat profil pantai. Profil pantai ini
merupakan potongan melintang daerah pantai
yang menunjukkan hubungan antara daratan
dengan laut. Informasi tersebut dibuat dari satu atau beberapa kali
transek.
transek.
Kegunaan transek :
- Membuat profil desa pantai.
Proses Pelaksanaannya :
• Sediakan tali
sepanjang 50 atau 100 meter. Tali ini berguna untuk mengetahui jarak transek agar bisa dipetakan dengan skala.
• Tentukan garis
transek (mulai dari laut tegak lurus menuju darat). Gunakan kompas untuk mempermudah menentukan arah.
• Bentang tali
transek dan ikuti tali tersebut. Catat apa yang dilihat sepanjang 50 meter di sebelah kanan dan kiri transek.
• Catat jarak dan
ketinggian tempat atau kedalaman jika ada perubahan berarti.
•
Jika transek sudah selesai, berjalan balik melalui lokasi yang dilewati untuk
mengadakan cek silang terhadap data yang telah dikumpulkan.
• Untuk
menambah nilai, kamera video atau kamera foto dapat digunakan
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar