Jumat, 02 Mei 2014

Makalah Sosiologi-Interaksi Sosial di Alun-alun Kota Malang

TUGAS BESAR MATA KULIAH SOSIOLOGI

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sosiologi

Interaksi Sosial di Alun-alun Kota Malang “


Description: logo-ub.png
 











Oleh

Hoki Apriyenson
Fadhilatus Shoimah
Dwi Rahmawati
Isma Riski Fajarini
Eka Zuli Pratiwi


JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2013

KATA PENGANTAR


Syukur Alhamdulillah senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya tugas besar mata kuliah Sosiologi dengan judul Interaksi Sosial di Alun-alun Kota Malangdapat terselesaikan. Sholawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad S.A.W, atas petunjuk untuk selalu berada di jalan yang diridhoi-Nya.
Penulisan tugas besar ini dapat terselesaikan atas bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, tak lupa juga disampaikan ucapan terima kasih kepada:
1.                  Bapak I Nyoman Suluh Wijaya sebagai dosen yang telah memberikan bimbingan dan dukungan dalam penyusunan tugas besar ini.
2.                  Teman-teman seperjuangan jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, khususnya kelas C Fakultas Teknik Universitas Brawijaya serta semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu yang telah membantu penyelesaian tugas besar ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan tugas besar ini. Akhirnya, penulis berharap semoga karya ini bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

Malang, 31 Desember 2013


Penulis

























DAFTAR ISI


















DAFTAR GAMBAR









































BAB I

PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

Kota merupakan suatu sistem jaringan kehidupan manusia dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan memiliki strata sosial ekonomi yang heterogen serta memiliki kecenderungan kehidupan yang materialistis.  Kota itu sendiri memiliki fungsi sebagai tempat bermukim, bekerja dan rekreasi.  Oleh karena itu, kota memiliki fasilitas-fasilitas umum yang disediakan untuk masyarakat yang ada di kota tersebut. Fasilitas umum merupakan suatu fasilitas yang tersedia di suatu tempat guna menunjang kegiatan manusia.  Keberadaan fasilitas yang disediakan di tempat umum dapat digunakan oleh siapa pun dengan  kaidah penggunaan semestinya dan dijaga keberadaanya untuk mempertahankan keberlanjutan fungsinya.  Dalam kegunaannya yang mendukung kegiatan manusia, fasilitas pendukung tempat umum juga berperan dalam mendukung kualitas lingkungan di kawasan tempat umum tersebut.  Dalam kata lain, keberadaan fasilitas penunjang atau barang publik yang baik akan menambah daya dukung kenyamanan tempat umum itu sendiri. Keberadaan barang publik, melibatkan manusia sebagai subjek pengguna fasilitas yang disediakan.  Baik atau tidaknya fasilitas umum, sangat bergantung kepada pemakainya, serta berperan untuk mendukung kehidupan sosial pemanfaatnya.
            Manusia sebagai makhluk sosial dalam kehidupan mempunyai kebutuhan-kebutuhan, baik kebutuhan material maupun spiritual.  Kebutuhan itu bersumber dari diri setiap manusia semenjak dilahirkan.  Lingkungan hidup selain sebagai penyedia kebutuhan, juga berperan dalam mengembangkan kebutuhan-kebutuhan manusia.  Oleh karena itu, antara manusia dengan lingkungan terdapat hubungan yang saling mempengaruhi, seperti contohya dalam pemanfaatan fasilitas umum.  Dalam kehidupan manusia, juga terjadi hubungan sosial yang bersifat dinamis antara individu dengan individu, kelompok dengan kelompok, atau hubungan dengan manusia yang lain sehingga membentuk suatu interaksi sosial.
            Interaksi sosial adalah syarat utama bagi terjadinya aktivitas sosial dan hadirnya kenyataan sosial yang didasarkan pada motivasi individu dan tindakan-tindakan sosialnya.  Ketika berinteraksi seorang individu atau kelompok sosial sebenarnya sedang  berusaha atau belajar bagaimana memahami tindakan sosial seorang individu atau kelompok sosial yang lain melalui perilaku sosialnya.  Perilaku sosial adalah hal yang dilakukan seorang individu atau kelompok sosial di dalam interaksi dan dilakukan dalam situasi tertentu.  Interaksi sosial akan berjalan dengan tertib dan teratur jika didasari kemampuan untuk bertindak sesuai konteks sosialnya dan didasari juga dengan kemampuan menilai secara objektif perilaku pribadinya sehingga sebagai anggota dari masyarakat, manusia tersebut dapat berfungsi secara normal dalam kehidupan bermasyarakat. Interaksi sosial dalam masyarakat sebenarnya dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.  Interaksi sosial terkadang juga tidak disadari bahwa orang tersebut telah berinteraksi dengan orang lain.  Dalam melakukan kegiatan wisata, umumnya seseorang tidak menyadari bahwa telah melakukan interaksi dengan orang lain.  Interaksi tersebut muncul akibat tindakan sesorang yang secara langsung maupun tidak mempengaruhi orang-orang yang berada di sekitarnya.
            Oleh karena itu, diperlukan bagaimana interaksi di dalam kehidupan manusia untuk mempelajari bagaima seseorang berinteraksi dengan lawan interaksinya.  Untuk mengetahui pola interaksi sosial, dalam karya tulis ini yang berjudul ”Interaksi Sosial di Kota Malang” penulis akan menjelaskan bagaimana interaksi sosial pada kehidupan perkotaan, khususnya di Alun-Alun Kota Malang.  Selain interaksi sosial, dalam karya tulis ini juga dijelaskan bagaimana pengunjung Alun-Alun Kota Malang memanfaatkan fasilitas yang ada di Alun-Alun Kota Malang.

1.2 Identifikasi Masalah

Interaksi antar individu merupakan kegiatan sosial yang tidak bisa lepas dari individu dalam kehidupan bermasyarakat. Cara berinteraksi individu satu dengan yang lainnya berbeda-beda. Untuk itu penulis ingin mengetahui cara berinteraksi individu satu dengan individu lainnya di salah satu tempat umum yaitu Alun-alun Kota. Selain itu, pemanfaatan fasilitas umum yang ada di alun-alun kota, karena masih banyak pengunjung yang kurang bisa memanfaatkan fasilitas yang sudah disediakan.

1.3 Rumusan Masalah

1. Bagaimana interaksi sosial yang terjadi di Alun-alun Kota Malang?
2. Bagaimana pemanfaatan fasilitas di Alun-alun Kota Malang?

1.4 Tujuan Penulisan

1. Mengidentifikasi interaksi sosial yang terjadi di Alun-alun Kota Malang.
2. Mengidentifikasi pemanfaatan fasilitas di Alun-alun Kota Malang.

1.5 Manfaat Penulisan

Untuk penulis                  : untuk mengetahui segala hal yang dialkukan pengunjung alun-alun kota malang dari bagaimana pengunjung berinteraksi dengan orang lain dan bagaimana pengunjung menggunakan fasilitas umum.
Untuk masyarakat           :  untuk menyadarkan masyarakat agar mematuhi peraturaan dan menggunakan fasilitas umum yang ada di Alun-alun Kota Malang dengan baik.
Untuk pemerintah           : untuk mengetahui apakah pengunjung Alun-alun Kota Malang menggunakan fasilitas umum dengan baik atau tidak.


























BAB II

TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Definisi Interaksi Sosial

Interaksi adalah suatu jenis tindakan atau aksi yang terjadi sewaktu dua atau lebih objek mempengaruhi/memiliki efek satu sama lain. Ide efek dua arah ini penting dalam konsep interaksi, sebagai lawan dari hubungan satu arah pada sebab akibat (wikipedia, 2013).
Interaksi sosial adalah kontak atau hubungan timbal balik atau interstimulasi dan respons antar individu, antar kelompok atau antar individu dan kelompok (Maryati dan Suryawati, 2003).

2.2 Macam-macam Interaksi Sosial

Menurut Maryati & Suryawati (2002), interaksi sosial dibagi menjadi tiga macam yaitu :
1. Interaksi antara individu dengan individu
Dalam hubungan ini bisa terjadi interaksi positif ataupun negatif. Interaksi positif terjadi jika hubungan yang terjadi saling menguntungkan. Interaksi negatif terjadi jika hubungan timbal balik merugikan satu pihak atau keduanya bermusuhan.
2. Interaksi antara individu dengan kelompok
Interaksi ini dapat berlangsung secara positif maupun negatif. Bentuk interaksi sosial individu dan kelompok bermacam-macam sesuai situasi dan kondisi.
3. Interaksi antara kelompok dengan kelompok
Interaksi sosial kelompok dan kelompol terjadi sebagai satu kesatuan bukan kehendak pribadi. Misalnya kerjasama antara dua perusahaan untuk membicarakan suatu proyek.

2.3 Bentuk Interaksi Sosial

Menurut Gillin (1951), menggolongkan interaksi sosial menjadi dua macam yaitu :
1. proses asosiatif, yang mencakup akomodasi, asimilasi dan akulturasi.
2. proses disosiatif, yang mencakup persaingan, pertentangan, atau pertikaian yang berupa kontraversi dan konflik.

2.4 Ciri-ciri Interaksi Sosial

Menurut Tim Sosiologi (2002), terdapat empat ciri-ciri interaksi sosial antara lain :
1. Jumlah pelakunya lebih dari satu orang.
2. Terjadinya komunikasi diantara pelaku melalui kontak sosial.
3. Mempunyai maksud atau tujuan yang jelas.
4. Dilaksanakan melalui suatu pola sistem sosial tertentu.

2.5 Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Menurut Tim Sosiologi (2002) interaksi sosial dapat berlangsung jika memenuhi dua syarat di bawah ini, yaitu
1. Kontak sosial
Kontak sosial adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak lain yang merupakan awal terjadinya interaksi sosial dan masing-masing pihak saling bereaksi antara satu dengan yang lain meski tidak harus bersentuhan secara fisik.
2. Komunikasi
Komunikas adalah sikap berhubungan/bergaul dengan orang lain.

2.6 Definisi Alun-alun

Alun-alun merupakan suatu lapangan terbuka luas yang berumput dan dikelilingi oleh jalan serta dapat digunakan sebagai tempat kegiatan masyarakat yang beragam. Sejak zaman Kerajaan Mataram, alun-alun sedikitnya memiliki dua fungsi yaitu fungsi administratif dan fungsi sosial budaya. Fungsi administratif adalah alun-alun sebagai tempat berkumpulnya masyarakat untuk memenuhi panggilan, mendengarkan pengumuman, atau melihat unjuk kekuatan berupa peragaan bala prajurit dari penguasa setempat. Sedangkan fungsi sosial budaya adalah alun-alun sebagai ajang saling berinteraksi satu sama lain, misalnya dalam perdagangan, pertunjukan, hiburan dan olah raga (wikipedia, 2011).

2.7 Gambaran Alun-alun Kota Malang

Alun-alun Kota Malang merupakan pusat berkumpulnya masyarakat, di alun-alun ini masyarakat dapat berkumpul. Karena secara historis alun-alun adalah pusat masyarakat dan mereka secara tradisional membantu membentuk identitas seluruh kota. Selain itu juga keberadaan alun-alun ini berkaian erat dengan bangunan publik yang besar terletak didekatnya, yaitu masjid, kantor bupati, gereja, kantor-kantor dan plaza. Alun-alun Kota Malang ini mampu menjadi gambaran serta identitas kota.

2.8 Fungsi Alun-alun

Alun-alun sebagai salah satu bagian dari Ruang Terbuka Hijau mempunyai fungsi ekologi dan fungsi sosial sebagai berikut:
Fungsi sosial :
1. Tempat bermain, olahraga & rekreasi
Taman yang terdapat pada sebuah kota harus dapat memberikan manfaat sosial, edukasi, dan relaksasi kepada para pengunjung yang datang ke taman tersebut.  Taman kota juga dapat dijadikan sebagai sarana olahraga bagi pengunjungnya, seperti berlari-lari kecil, yoga, dan olahraga lainnya.  Tentunya olahraga yang dilakukan pada sebuah taman akan terasa lebih nyaman karena pada taman terdapat banyak elemen yang dapat memanjakan mata sehingga para pengunjung ataupun pengunjung yang berolahraga merasa nyaman untuk menghabiskan waktu di dalam taman.
Alun-alun Kota Malang pada umumnya digunakan untuk berekreasi para pengunjung, terutama di akhir pekan.  Namun, tidak sedikit pula para pengunjung yang menggunakan alun-alun ini menjadi tempat untuk berolahraga ringan.  Fungsi rekreasi juga terdapat di alun-alun ini, karena terdapat beberapa hiburan seperti musik dan pertunjukan.
2. Tempat bersantai
3. Tempat komunikasi sosial
4. Tempat peralihan, tempat menunggu
5. Tempat mendapatkan udara segar dari lingkungan
Pepohonan yang banyak terdapat pada suatu taman dapat memproduksi banyak oksigen setiap harinya.  Letak Alun-alun Merdeka Kota Malang yang berada di pusat Kota Malang adalah suatu pilihan yang tepat, karena sangat banyak sekali pergerakan kendaraan bermotor yang dapat menghasilkan banyak gas karbondioksida sehingga gas yang dihasilkan oleh kendaraan tersebut dapat diserap oleh pepohanan yang terdapat di dalam taman dan digantikan menjadi oksigen.
Bila dilihat dari banyaknya jumlah pohon yang terdapat di Alun-alun Merdeka Kota Malang, maka tentunya pepohonan tersebut dapat berfungsi dengan baik dalam mengurangi tingkat polusi udara yang ada di daerah sekitar Alun-alun Merdeka Kota Malang.  Terdapat beberapa pohon beringin yang sangat besar yang sudah tumbuh di beberapa sisi Alun-alun yang sudah tumbuh bertahun-tahun.  Dari besarnya pohon tersebut tentunya memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap penyerapan polusi udara di daerah sekitar Alun-alun Merdeka Kota Malang.
6. Sarana penghubung antar tempat
Alun-alun Merdeka Kota Malang jika dilihat dengan cakupan yang lebih luas yaitu kawasan alun-alun dan guna lahan sekitar alun-alun, maka Alun-alun Merdeka Kota Malang dapat dikatakan sebagai pusat sekaligus penghubung dari guna lahan di sekitar Alun-alun Merdeka Kota Malang.
7. Pembatas atau jarak antar masa bangunan
Bangunan yang berada di kawasan alun-alun memiliki fungsi erat antara lain kantor Bupati, Bank, dan Kantor Pos.  Apabila bangunan yang memiliki fungsi pokok seperti yang telah disebutkan maka tentunya dapat mempermudah mobilitas dari pegawai yang ada di beberapa kantor tersebut.
Fungsi ekologi :
Sebuah taman kota seharusnya dapat digunakan untuk menjaga fungsi ekologis pada suatu kota.  Sehingga pada suatu taman sangat dimungkinkan terpeliharanya flora dan fauna dengan baik.
1. Penyegaran udara
2. Menyerap air hujan
Pada taman kota seharusnya memiliki ruang terbuka yang cukup luas karena taman kota juga memiliki fungsi hidrologis.  Taman kota berfungsi sebagai penyerap air yang ada di permukaan, sehingga dapat menjaga sistem hidrologis yang ada di sekitar alun-alun Kota Malang.
3. Pengendalian banjir
4. Pemeliharaan ekosistem
5. Pelembut arsitektur bangunan
6. Pemberi nilai keindahan/estetika
Sebuah taman kota dapat dijadikan sebuah ikon yang ada dalam suatu kota.  Hal inilah yang menjadikan taman di suatu kota harus memiliki nilai keindahan dan keunikan tersendiri yang membedakannya dengan taman yang lain.

2.9 Definisi Fasilitas Umum

Fasilitas adalah sesuatu yang dapat membantu memudahkan pekerjaan tugas dan sebagainya (Salim, 1989).
Fasilitas umum adalah fasilitas yang diadakan untuk kepentingan umum yang merupakan fasilitas dasar yang dibutuhkan manusia untuk hidup.





















BAB III

METODOLOGI PENELITIAN


Metode penelitian dilakukan dengan metode kajian pustaka yaitu mencari berbagai data yang akurat yang berasal dari internet, mencari informasi dari laporan hasil penelitian yang pernah dilakukan perguruan tinggi, dan membaca buku – buku literatur yang berkaitan dengan interaksi sosial. Selain itu, peneliti juga menggunakan metode observasi langsung yaitu meneliti langsung ke lapangan apa yang sedang terjadi.







































BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


Melalui pengamatan terhadap pengunjung, penulis dapat mengetahui bagaimana interaksi sosial yang terjadi pada pengunjung Alun-Alun Kota Malang dan bagaimana pengunjung memanfaatkan fasilitas yang tersedia di Alun-Alun.

4.1 Interaksi sosial di Alun-alun Kota Malang

1.  Fadhilatus Shoimah :
Interaksi sosial adalah kegiatan yang dilakukan oleh antar individu, individu dengan kelompok, dan antar kelompok dengan disertai sikap saling merespon dan saling mempengaruhi diantara kedua subyek interaksi. Alun-alun merupakan suatu lapangan terbuka luas yang berumput & dikelilingi oleh jalan serta dapat digunakan sebagai tempat kegiatan masyarakat yang beragam. Alun-alun memiliki fungsi sosial budaya yaitu sebagai ajang saling berinteraksi satu sama lain, misalnya dalam bidang perdagangan, pertunjukan, hiburan & olahraga. Alun-alun merupakan salah satu bagian dari unsur keruangan perkotaan yaitu suka yang merupakan unsur yang berguna untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan, kebudayaan & kesenian. Alun-alun sendiri masuk ke fasilitas pertamanan.
Taman Merdeka Malang adalah sebuah taman yang letaknya di tengah-tengah kota dan menjadi  pusat kota Malang sehingga dinilai sangat strategis sebagai ikon kota & pusat interaksi yang bernilai sejarah & budaya lokal. Pada masa sekarang ini peran alun-alun Kota Malang dalam kehidupan sosial masyarakat tidak terlepas dari keberadaan alun-alun Kota Malang sebagai bagian dari wilayah pusat Kota Malang. Kawasan alun-alun menjadi penghubung antara kawasan bagian utara, selatan, timur & barat Malang. Alun-Alun memiliki tempat yang strategis dan banyak orang mengetahui tempat tersebut. Alun-alun Kota Malang sebagai ruang terbuka publik memiliki fungsi-fungsi yaitu tempat olahraga, tempat bersantai, tempat komunikasi sosial, tempat peralihan, tempat menunggu, & tempat mendapatkan udara segar dari lingkungan. Alun-alun Malang kini bergeser peran, menjadi penyangga kegiatan komersial kawasan sekitarnya. Alun-alun menjadi tempat parkir, menjadi tempat para PKL mencari rezeki, selain untuk rekreasi masyarakat kota. Alun-alun Kota Malang hanya terkesan sebagai tempat berkumpulnya orang-orang dari berbagai wilayah untuk singgah sejenak tanpa memiliki kesan yang berarti. Alun-alun Kota Malang hanya sebatas digunakan untuk tempat berjualan PKL, tempat mencari nafkah bagi tukang topeng monyet, tempat pasangan memadu kasih, tempat berkumpulnya anggota keluarga / teman yang berkunjung, tempat menunggu seseorang, tempat pemuda-pemuda bermain sepak bola di lapangan olahraga, tempat beristirahat, tempat berwisata kuliner  & sekedar berjalan-jalan bersama buah hati.
Kekurangan yang dimiliki Alun-alun Kota Malang yaitu kondisi taman yang kurang terawat dan terkesan kotor, banyaknya pengamen, pengemis dan preman yang berkeliaran di sekitar Alun-alun sehingga membuat pengunjung merasa tidak nyaman berada di Alun-alun. Keberadaan pengamen mengganggu aktifitas pengunjung karena para pengamen selalu memaksa pengunjung untuk memberi uang kepada mereka karena jika tidak mereka tidak akan pergi. Keberadaan preman membuat pengunjung gelisah akan tindak kriminal pencopetan.
Berbagai interaksi terjadi di tempat ini setiap saat. Biasanya, Alun-alun ini biasanya ramai pada Hari Minggu atau pada hari libur panjang. Pengunjung yang datang ke alun-alun dari beragam kalangan , mulai dari anak-anak, orang dewasa & orang tua. Pada pagi hari, biasanya alun-alun Merdeka Kota Malang ini digunakan sebagai sarana olahraga yaitu jogging, berlari-lari kecil, yoga, dan olahraga lainnya yang biasa dilakukan di dalam kawasan alun-alun. Pada siang hari, aktivitas yang ada di alun-alun mulai padat, pengunjung yang merupakan masyarakat luas mulai berdatangan dan melakukan berbagai interaksi di alun-alun ini antara lain pedagang kaki lima yang mulai menjajakan jualannya, pengunjung sekitar yang datang untuk makan maupun istirahat maupun sekedar berfoto. Di dekat bundaran besar, sering terdapat pertunjukan topeng monyet untuk menghibur para pengunjung. Pada sore hari, pengunjung yang datang semakin bertambah, mereka berkumpul di bundaran dan melihat air mancur untuk sekedar menikmati keindahan alun-alun dan berfoto. Pada saat malam hari pengunjung juga masih banyak, banyak interaksi yang terjadi mulai dari hanya sekedar duduk-duduk, makan, maupun berjualan di area alun-alun Kota Malang.
Menurut observasi yang telah peneliti lakukan, kegiatan yang dilakukan pengunjung menimbulkan adanya interaksi sosial baik dengan seseorang yang sudah dikenal maupun tidak dikenal. Untuk interaksi dengan seseorang yang sudah dikenal seperti interaksi antar pasangan muda-mudi yaitu terjadi interaksi saling merespon & berusaha menemukan kecocokan diantara keduanya dan juga seperti interaksi antar teman-teman yang sengaja singgah di alun-alun untuk sekedar melepaskan penat mereka melakukan interaksi dengan penjual makanan dengan menggunakan bahasa jawa kromo selain melakukan interaksi dengan anggota kelompoknya sendiri sehingga interaksi dengan pengunjung lainnya kurang.  Untuk interaksi dengan seseorang yang belum dikenal seperti interaksi antar dua orang ibu yang membawa putrinya berjalan-jalan di Alun-alun, ketika anaknya sedang asyik bermain bersama, kedua ibu ini saling menceritakan anak-anaknya masing-masing.
3.      Dwi Rahmawati :
Dari hasil pengamatan, pengunjung Alun-Alun Kota Malang tidak seramai tujuh atau sepuluh tahun yang lalu.  Hal tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor yang menyebabkan pengunjung tidak nyaman lagi mengunjungi Alun-Alun. Keberadaan Alun-Alun Kota Malang pada umumnya hanya dijadikan sebagai tempat singgah sejenak untuk beristirahat bagi orang-orang yang sedang melakukan perjalanan. Akan tetapi, ada beberapa pengunjung yang sengaja datang ke Alun-Alun untuk mencari hiburan.  Dari kondisi tersebut tampak bahwa Alun-Alun Kota Malang tidak meninggalkan kesan tersendiri bagi pengunjung.  Sebenarnya, suatu lokasi atau ruang publik harus memiliki kesan tersendiri bagi pengunjungnya, sehingga pengunjng akan tertarik mengunjungi tempat tersebut di lain waktu.
Penulis mengamati, pengunjung yang datang ke Alun-Alun Kota Malang sebagian besar adalah penduduk Kota Malang dan beberapa saja dari luar Kota Malang.  Penduduk Kota Malang yang mengunjungi Alun-Alun Kota memiliki beberapa kepentingan, yaitu menunggu seseorang untuk bertemu, mengajak putra-putrinya bermain, berolah raga, jalan-jalan, dan memadu kasih.  Sedangkan pengunjung dari luar Kota Malang mengunjungi alun-alun Kota Malang hanya sekedar beristirahat sejenak karena dalam perjalanan ke suatu tempat.  Dari kegiatan yang dilakukan pengunjung, sebagian besar memanfaatkan Alun-Alun sebagai tempat bermain bagi putra-putrinya dan memadu kasih.  Pemanfaatan Alun-Alun sebagai tempat bertemu dengan orang lain yang belum dikenal menurut pengunjung bertujuan untuk memudahkan petunjuk bagi orang tersebut.  Hal ini dikarenakan Alun-Alun memiliki tempat yang strategis dan banyak orang mengetahui tempat tersebut, sehingga hal itu menjadi dasar pengunjung menentukan Alun-Alun sebagai tempat bertemu.
Description: F:\kuliah sem I\pengantar pwk\CAM00375.jpg

Gambar 4.1 Kegiatan yang Dilakukan Pengunjung di Alun-Alun Kota Malang

Sumber: Observasi, 2013
Melalui kegiatan yang telah dilakukan pengunjung, terjadi interaksi sosial baik antara yang dikenal maupun tidak dikenal.  Sebagai contohnya, dua pengunjung yang tidak saling kenal terjadi komunikasi, karena anak-anak yang mereka ajak sedang bermain bersama, sehingga terjadi interaksi antar orang tua yang menunggu anaknya bermain walau pun sebelumnya mereka tidak saling kenal.  Dari keadaan tersebut, para orang tua saling respon dan menceritakan anak-anaknya mengenai bagaimana cara mereka mendidik serta saling tukar pikiran mengenai apa yang seharusnya diberikan kepada putra-putri mereka. Bagi pengunjung yang sedang memadu kasih, diantaranya juga sedang terjadi interaksi sosial.  Dapat dikatakan sebagai interaksi sosial karena terjadi serangkaian tindakan dan saling respon serta mempengaruhi diantara keduanya. Selain itu, mereka saling mengenal satu satu sama lain dan berusaha menemukan kecocokan diantara keduannya.
Hal yang membuat pengunjung merasa tidak nyaman dengan kondisi Alun-Alun Kota Malang, yaitu keadaan taman yang kurang terawat dan tampak kotor, sehingga secara psikologis mempengaruhi pola pikir pengunjung yang berakibat pada berkurangnya intensitas pengunjung yang mengunjungi Alun-Alun.  Ketidak nyamanan juga terjadi akibat banyaknya pengamen, pengemis dan preman yang berkeliaran di Alun-Alun.  Pengunjung tidak nyaman dengan keberadaan gelandangan tersebut, karena mengusik kegiatan yang sedang dilakukan pengunjung.  Pengamen dan pengemis selalu memaksa pengunjung untuk memberi uang kepada mereka dan sebagian besar tidak akan pergi jika belum diberi oleh pengunjung, hal itu yang membuat pengunjung merasa sangat terganggu apabila mengunjungi Alun-Alun Kota Malang. Di sisi lain keberadaan preman di Alun-Alun juga menjadikan perasaan pengunjung menjadi was-was, karena pengunjung khawatir preman-preman yang berada di kawasan Alun-Alun akan melakukan tindakan kriminal, yaitu pencopetan.  Oleh karena itu, selain kondisi taman yang kurang terawat, keberadaan gelandangan secara langsung mempengaruhi presepsi pengunjung untuk tidak lagi mengunjungi Alun-Alun Kota Malang.
3. Isma Riski Fajarini :
Setiap hari alun-alun kota Malang selalu ramai pengunjung, terlebih lagi pada hari minggu atau hari libur panjang. Pengunjung yang datang memenuhi alun-alun dari beragam kalangan , mulai dari anak-anak, orang dewasa, bahkan orang tua. Alasan mereka datang ke alun-alun ingin menghabiskan waktu libur bersama keluarga atau teman dekat mereka. Selain itu mungkin ingin menghilangkan penat mereka.
Pengunjung yang datang  ke alun alun sebagian besar menggunakan kendaraan bermotor, seperti sepeda motor ataupun mobil. Tetapi lebih dominan pengunjung yang menggunakan sepeda motor untuk datang ke alun alun. Di alun alun sudah di sediakan tempat parkir yang cukup luas untuk pengunjung. Menurut hasil pengamatan, pengunjung memanfaatkan fasilitas umum tempat parkir yang sudah disediakan.
Setiap pengunjung yang datang membawa kendaraan, seperti sepeda motor, langsung menuju ke tempat parkir. Di Tempat parkir tersebut sudah ada petugas yang bertugas memberi karcis dan menata kendaraan kendaraan yang ada di tempat arkir. Tarif yang di berikan 2000 rupiah  per satu sepeda motor.
Seperti salah satu pengunjung  yang datang bersama teman-temannya untuk menhabiskan waktu libur dan datang dengan menggunakan sepeda motor . Setelah memarkirkan sepeda motor, pengunjung tersebut masuk ke area alun-alun dan langsung terfokus pada penjual yang menawarkan barang dagangan mereka, mulai dari makanan, minuman, mainan untuk anak-anak, dan lain sebagainnya. Setelah membeli makanan, pengunjung tersebut mencari tempat yang nyaman dan teduh yaitu tempat duduk yang ada di bawah pohon.
Pengunjung ini memanfaatkan fasilitas tempat duduk yang ada di area alun-alun sambil memakan makanan yang telah dibeli tadi, tetapi pengunjung tersebut kurang memanfaatkan tempat sampah, karena bungkus dari makanan mereka tidak buang ke tempat sampah melainkan di buang sembarang tempat.
Interaksi pengunjung antar temannya menggunakan bahasa yang digunakan sehari-hari yaitu menggunakan Bahasa Jawa. Gaya bicara antar individu dengan nada santai dan gaya bahasa yang tidak terlalu formal. Pengunjung yang datang saling berbincang dan bercanda tawa bersama teman menikmati suasana dan keramaian yang ada di alun-alun. Cara berinteraksi pengunjung dengan pedagang saat membeli makanan juga dengan menggunakan bahasa jawa yang santun.
Description: F:\kuliah sem I\pengantar pwk\CAM00361.jpg

Gambar 4.2 Kegiatan pengunjung di Alun-alun

Sumber : Observasi, 2013
4. Eka Zuli Pratiwi :
Alun-alun kota malang adalah tempat pariwisata yang sangat disenangi oleh pengunjung untuk bertamasya bersama keluarga. Tempat ini terletak di tengah kota malang dan berada di depan mall Ramayana. Pada masa sekarang ini peran alun-alun kota malang dlam kehidupan sosial masyarakat tidak terlepas dari keberadaan alun-alun kota malang sebagai bagian dari wilayah pusat kota malang.
Berbagai interaksi dapat dilakuka di alun-alun kota malang ini dimulai dari tempat bertamasya, makan, istirahat, dan sebagainya. Pada pagi hari biasanya alun-alun  Kota Malang ini digunakan sebagai sarana olahraga yaitu jogging yang biasa dilakukan di dalam kawasan alun-alun. Beranjak siang hari aktivitas yang ada di alun-alun mulai padat, pengunjung yang merupakan masyarakat luas mulai berdatangan dan melakukan berbagai interaksi di alun-alun ini antara lain pedagang kaki lima yang mulai menjajakan jualannya, pengunjung sekitar yang datang untuk makan maupun istirahat. Menjelang sore hari pengunjung yang datang semakin bertambah, interaksi yang terjadi di sore hari adalah pengunjung banyak berkumpul di bundaran dan melihat air mancur untuk sekedar menikmati keindahan alun-alun dan berfoto. Pada saat malam hari pengunjung juga masih banyak, banyak interaksi yang terjadi mulai dari hanya sekedar duduk-duduk, makan, maupun berjualan di area alun-alun Kota Malang.
Description: F:\kuliah sem I\pengantar pwk\CAM00367.jpg

Gambar 4.3 Berbagai aktivitas (jual beli)

Sumber : Observasi, 2013
Setelah kami amati salah satu pengunjung yang sedang mengunjungi alun-alun kota malang bersama keluarga besarnya yang sengaja membawa dua mobil pribadi. Pengunjung  sangat senang dan bercanda gurau bersama keluarganya karena pengunjung tersebut menikmati pemandangan dan fasilitas umum yang ada du alun-alun kota malang. Pengunjung berinteraksi dengan orang lain sangat enak, dimulai dari dia bertanya-tanya dengan pengunjung lain untuk menanyakan ada apa saja yang ada di alun-alun kota malang. Kedua pengunjung ini sangat akrab ketika berinteraksi seperti sudah berkenalan lama padahal mereka baru pertama kali bertemu. Setelah kami mengikuti pengunjung yang bersama keluarga besarnya tadi, pengunjung tersebut setelah lama berbincang-bincang dengan pengunjung lain bergegas mencari tempat yang nyaman untuk pengunjung membuka tikar dan makan bersama dengan keluarga besarnya. Ketika pengunjung makan, pengunjung tidak bosan untuk melihat pemandangan yang ada di alun-alun kota malang. Bahkan waktu makan pun pengunjung tersebut menyempatkan untuk foto-foto bersama keluarga sebagai kenang-kenangan.
5. Hoki Apriyenson :
Taman di alun-alun kota malang merupakan tempat interaksi bagi masyarakat Kota Malang karena banyak terdapat kegiatan di dalamnya. Pemanfaatan fasilitas umum di alun-alun seperti tempat duduk, toilet umum, tempat parkir dan tempat sampah merupakan komponen yang ada di alun-alun yang dimanfaatkan oleh pengunjung. Pola interaksi yang terjadi adalah kegiatan perdagangan karena banyak orang yang berjualan di area alun-alun sehingga menimbulkan interaksi baru antara pedagang dan pembeli sehingga menjadi pasar ilegal. Pengunjung alun-alun tergolong dari berbagai macam usia mulai dari balita hingga orang tua dan di jadikan tempat rekreasi oleh orang yang berkunjung ke Kota Malang. Alun-alun banyak dikunjungi pada sore hari yaitu setelah sholat asyar dan berkeliling alun-alun.

4.2 Pemanfaatan fasilitas di Alun-alun Kota Malang

1. Fadhilatus Shoimah : Tempat duduk/kursi
Alun-alun Kota Malang menggunakan desain menyerupai taman-taman yang terdapat di Eropa. Hal ini dapat terlihat dengan adanya bundaran besar ditengah yang dapat berfungsi sebagai tempat duduk. Di pinggir bundaran besar, juga tersebar tempat duduk yang berfungsi sebagai tempat bersantai pengunjung. Pemilihan lokasi yang tepat dalam penataan tempat duduk  mempengaruhi seseorang untuk menggunakan fasilitas tersebut. Fasilitas yang terdapat di Alun-alun Kota Malang ini dinilai sudah cukup nyaman karena sudah terdapat bangku yang ditunjang dengan banyaknya pohon disekitar tempat duduk tersebut sehingga menambah kenyamanan dan fungsi keindahan dalam menikmati semilir angin dari pepohonan yang rindang di kawasan Alun-alun. Akan tetapi, terdapat permasalahan yaitu kurang terjaganya kebersihan di fasilitas tempat duduk tersebut. Masih terdapat sampah berserakan maupun kotoran burung yang terdapat di tempat duduk sehingga untuk tempat duduk ini tidak dimanfaatkan oleh pengunjung. Padahal, keberadaan burung merpati di Alun-alun ini menunjukkan kesan nyaman dan asri. Jadi, menurut hasil analisis penulis, pengunjung memanfaatkan fasilitas tempat duduk yang sudah disediakan. Akan tetapi, pengunjung seharusnya juga menjaga kebersihan di fasilitas tersebut agar tetap nyaman digunakan bersama.
Description: F:\kuliah sem I\pengantar pwk\CAM00372.jpg

Gambar 4.4 Tempat duduk

Sumber : Observasi, 2013
Pengunjung yang datang ke Alun-alun Merdeka Malang sebagian besar menggunakan kendaraan bermotor, seperti sepeda motor maupun mobil dengan dominansi pengunjung yang menggunakan sepeda motor. Di Alun-alun disediakan tempat parkir yang cukup luas untuk pengunjung. Menurut hasil analisis penulis, pengunjung memanfaatkan fasilitas tempat parkir yang sudah disediakan dengan langsung menuju tempat parkir. Di tempat parkir tersebut sudah ada petugas yang bertugas memberi karcis dan menata kendaraan yang ada di tempat parkir tersebut. Tarif yang diberikan yaitu 1000 rupiah untuk kendaraan motor dan 2000 rupiah untuk kendaraan mobil. Salah satu masalah yang telah penulis sebutkan diatas, yaitu tentang kebersihan kawasan Alun-alun. Di mana-mana berserakan sampah-sampah plastik dan juga kertas yang cukup membuat kotor kawasan ini. Sejumlah tempat sampah telah tersedia di setiap sudut alun-alun, tetapi tidak banyak dimanfaatkan oleh pengunjung. Pengunjung masih membuang sampah tidak pada tempat sampah begitu juga dengan pedagang-pedagang yang membiarkan sampah bekas jualannya berserakan. Jadi, menurut analisis penulis, pengunjung kurang memanfaatkan fasilitas bak sampah yang sudah disediakan. Walaupun setiap pagi ada petugas yang membersihkan kawasan Alun-alun Merdeka, namun kondisi alun-alun tetap terkotori oleh bungkus makanan minuman maupun daun-daun yang berguguran  sehingga menimbulkan kesan tidak terawat. Pengunjung seharusnya bisa bertanggungjawab atas kebersihan kawasan agar pengunjung dapat menikmati kawasan Alun-alun dengan nyaman. Di alun-alun Kota Malang telah disediakan fasilitas toilet umum berjalan yang ada di truk tanki. Pengunjung masuk dengan antri dan mematuhi peraturan yang ada di toilet umum untuk membuang sampah tisu atau pembalut di tempat sampah. Pengunjung tersebut juga memberikan sumbangan sukarela untuk membantu pembiayaan pembersihan toilet umum supaya kebersihannya terjaga. Jadi, menurut analisis penulis, pengunjung sudah menggunakan fasilitas toilet berjalan dengan baik terbukti dengan ditaatinya peraturan yang ada sehingga sarana yang ada di alun-alun kota malang terawat dan bisa digunakan dengan maksimal.

2. Dwi Rahmawati : Tempat Sampah
Tempat sampah yang terdapat di Alun-Alun Kota Malang merupakan salah satu fasilitas penunjang untuk menciptakan kenyamanan pengunjung Alun-Alun.  Keberadaan fasilitas tempat sampah sangat penting untuk menciptakan suatu tempat yang tetap terjaga kebersihannya.  Akan tetapi keberadaan tempat sampah yang tidak dimanfaatkan dengan baik, tidak akan memberi pengaruh terhadap keindahan suatu tempat.  Kondisi semacam ini, dapat dijumpai di Alun-Alun Kota Malang yang tampak kotor akibat sampah yang berserakan.  Itu artinya, keberadaan tempat sampah tidak digunakan sebagaimana mestinya oleh orang-orang yang berada di Alun-Alun Kota Malang.
Description: F:\kuliah sem I\pengantar pwk\CAM00371.jpg

Gambar 4.5 Sampah yang Tidak Dimasukkan pada Tempatnya

Sumber: Observasi 2013
Dari fakta yang telah dijelaskan, dapat diketahui bahwa beberapa dari pengunjung sendiri yang telah mengakibatkan ketidaknyamanan pengunjung yang lain, sesuai dasar bahwa seseorang akan mempengaruhi kondisi orang lain secara tidak langsung melalui tindakan yang dilakukan terutama melalui pemanfaatan tempat sampah yang tidak semestinya.  Perilaku pengunjung yang tidak terbiasa membuang sampah pada tempatnya memang sulit diubah karena kebanyakan dari pengunjung yang datang tidak sadar akan perbuatannya dalam membuang sampah sembarangan.  Sebenarnya, tempat sampah di Alun-Alun Kota Malang telah tersedia dan telah dirasa cukup memenuhi kebutuhan pengunjung.  Namun pada faktanya, banyak sampah yang berserakan.  Lebih parahnya, banyak sampah yang dibuang sembarangan disekitar tempat sampah tersebut berada.
3. Isma Riski Fajarini : Tempat parkir
Pengunjung yang datang ke Alun-alun sebagian besar menggunakan kendaraan bermotor, seperti sepeda motor maupun mobil. Tetapi lebih dominan pengunjung yang menggunakan sepeda motor untuk datang ke Alun-alun. Di Alun-alun sudah disediakan tempat parkir yang cukup luas untuk pengunjung. Menurut hasil analisis, pengunjung memanfaatkan fasilitas tempat parkir yang sudah disediakan. Setiap pengunjung yang datang membawa kendaraan, seperti sepeda motor, langsung menuju tempat parkir. Di tempat parkir tersebut sudah ada petugas yang bertugas memberi karcis dan menata kendaraan yang ada di tempat parkir. Tarif yang diberikan 2000 rupiah persatu sepeda motor.
Description: F:\kuliah sem I\pengantar pwk\CAM00377.jpg

Gambar 4.6 Tempat Parkir

Sumber : Observasi, 2013
4. Eka Zuli Pratiwi : Toilet
Alun-alun kota malang adalah salah satu tempat rekreasi keluarga yang berada di pusat kota malang dengan menfokuskan ruang terbuka hijau. Tempat wisata ini setiap hari banyak pengunjung yang berdatangan di tempat ini. Pengunjungnya pun memadati tempat ini apabila hari libur dan pengunjungnya tidak hanya berasal dari kota malang saja tetapi luar kota.
Alun-alun kota malang menjadi tempat survei kelompok kami untuk menganalisis apakah pengunjung menggunakan fasilitas umum dengan baik. Yang mendorong kelompok kami untuk menganalisis di alun-alun kota malang karena di tempat tersebut banyak pengunjung dan alun-alun kota malang mempunyai fasilitas umum yang banyak.
Kami menganalisis pengunjung alun-alun kota malang bernama Dian Ratna Wati yang mengunjungi tempat tersebut bersama keluarganya. Pengunjung tersebut berasal dari surabaya dan kebetulan sedang mengunjungi saudaranya yang rumahnya berada tidak jauh dari alun-alun kota malang.
Setelah kami amati pengunjung menggunakan fasilitas toilet umum berjalan yang ada di truk tanki. Dimulai pengunjung masuk dengan tertib atau antri dan mematuhi peraturan yang ada di toilet umum untuk membuang smpah tisu atau pembalut tidak di kloset tetapi dibuang di tempat sampah. Setelah pengunjung meninggalkan toilet umum, pengunjung tersebut memberikan sumbangan sukarela untuk membantu pembiayaan pembersihan toilet umum supaya kebersihannya terjaga.
Kesimpulan dari analisis pengunjung yang kami amati bahwa pengunjung sudah menggunakan fasilitas umum dengan baik dan bisa mematuhi peraturan yang ada. Sehingga sarana dan prasarana yang ada di alun-alun kota malang terawat dan bisa digunakan dengan maksimal.
4.      Hoki Apriyenson : Taman
Pemanfaatan fasilitas umum berupa tempat sampah belum optimal karena masih banyaknya sampah bertebaran di rumput dan tempat pejalan kaki sedangkan penggunaan fasilitas umum lainya juga belum optimal karena banyaknya pedagang kaki lima yang menjadikan tempat berjualan sepanjang alun-alun. Keadaan tempat duduk tidak nyaman karena kotor dan bau pesing sehingga orang tidak betah duduk di atas kursi yang di sediakan di tambah lagi pengamen yang datang bergantian menggangu pengunjung menikmati alun-alun sehingga alun-alun Kota Malang hanya dijadikan tempat makan dan belanja bagi orang yang datang karena tidak dapat menikmati suasana. Keberadaan toilet umum sangat memperhatinkan karena tidak layak seharusnya pengunaan fasilitas umum terawat dan bersih.  Saran untuk pemerintah perlunya penegakan hukum seperti dilarang berjualan sepanjang alun-alun dan mempatkan petugas untuk menjaga kebersihan sehingga alun-alun Kota Malang nyaman dikunjungi seperti alun-alun Kota Batu.

BAB V

KESIMPULAN


Interaksi sosial yang terjadi di Alun-alun Kota Malang seperti interaksi antara dua pasangan yang menghabiskan waktu bersama, interaksi antara teman-teman dalam suatu kelompok, interaksi antara keluarga yang sedang berlibur di alun-alun, dan interaksi antara pengunjung dengan pedagang dalam proses jual beli.
Sebagian besar pengunjung Alun-alun Kota Malang memanfaatkan semua fasilitas yang disediakan seperti tempat duduk, tempat sampah, tempat parkir, toilet dan juga taman. Tetapi, untuk fasilitas tempat sampah kurang dimanfaatkan pengunjung dibuktikan dengan masih banyaknya sampah yang berceceran di area Alun-alun Kota Malang.





































Daftar Pustaka


Observasi tahun 2013
http://akudanruangpublik.wordpress.com/ diakses pada tanggal 02 Januari 2014
http://jurnal-sdm.blogspot.com/ diakses pada tanggal 22 September 2013
http://krisnawidsatrya.blogspot.com/ diakses pada tanggal 02 Januari 2014
http://luthfimadura.wordpress.com/ diakses pada tanggal 01 Januari 2014  
http://mediacenter.malangkota.go.id/ diakses pada tanggal 02 Januari 2014
http://m.aktual.co/ diakses pada tanggal 02 Januari 2014
http://sulistining.staff.gunadarma.ac.id/ diakses pada tanggal 02 Januari 2014
http://www.organisasi.org/ diakses pada tanggal 01 Januari 2014

http://www.wikipedia.com/ diakses pada tanggal 01 Januari 2014

2 komentar:

  1. RUMAH DIJUAL CEPAT. Rumah 2 lantai HANYA 149 juta di daerah Unmer Kota Malang. Ada 2 kamar, 1 ruang tamu dan 1 ruang keluarga. Lihat rumah-rumah murah lainnya di wahmurah.com ( ada foto dan videonya juga loh ) atau hubungi 75286D3B / 083834375641

    BalasHapus
  2. RUMAH DIJUAL CEPAT. Rumah 2 lantai HANYA 149 juta di daerah Unmer Kota Malang. Ada 2 kamar, 1 ruang tamu dan 1 ruang keluarga. Lihat rumah-rumah murah lainnya di wahmurah.com ( ada foto dan videonya juga loh ) atau hubungi 75286D3B / 083834375641

    BalasHapus